Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabareskrim: Anak Buah Menteri Susi yang Tewas Saksi Kunci "Illegal Fishing"

Kompas.com - 21/04/2015, 21:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso menyebutkan, Yoseph Sairlela adalah saksi kunci kasus illegal fishing di Benjina, perairan Aru, Maluku. Yoseph diketahui ditemukan tewas di sebuah kamar di hotel bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 18 April 2015 lalu.

"Dia (Yoseph) adalah salah satu saksi kunci di kasus illegal fishing. Dia tahu persis soal kasus di Benjina," ujar Budi di Kompleks Mabes Polri, Selasa (21/4/2015).

Pria yang populer disapa Buwas tersebut juga membenarkan bahwa Yoseph mengetahui soal dugaan praktik suap antara perusahaan Pusaka Benjina Resources (PBR) ke oknum di birokrasi.

"Yoseph itu sudah pernah kita interogasi dulu ya, waktu awal-awal kasus ini mencuat. Tapi, kita belum mendapatkan apa yang kita mau, kita butuh keterangan dia lagi," ujar Buwas. (Baca: Jenazah yang Ditemukan di Hotel Menteng Anak Buah Menteri Susi Pudjiastuti)

Buwas mengatakan, kematian Yoseph telah ditangani Bareskrim. Ia belum mendapatkan kepastian apakah kematian Yoseph akibat tindak pidana pembunuhan atau bukan.

Lebih jauh, Buwas tidak mau menyimpulkan dari kondisi jenazah saat ditemukan saja. Polisi masih menunggu hasil otopsi dokter RSCM Jakarta. Buwas mempersilakan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan jika ada saksi yang harus dilindungi terkait kasus tersebut.

Polri, sebut Buwas, akan berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk melakukan perlindungan. (Baca: Menteri Susi: Yosef Saksi Penting Kasus Benjina)

"Kita akan berikan perlindungan. Itu tanggung jawab Polri juga," ujar Buwas.

Sebelumnya, sesosok jenazah yang ditemukan di salah satu hotel bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 18 April 2015 lalu, adalah anak buah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bernama Yoseph Sairlela. Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan belum menyimpulkan Yoseph dibunuh atau tidak. Namun, ada luka di pipinya. Dari pandangan mata, Tatan memprediksi luka di pipi itu bukan penyebab pembunuhan. (Baca: Polisi Curiga Kematian Anak Buah Menteri Susi Terkait Kasus Benjina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com