"Di sana ada 500 orang Indonesia yang bekerja di pertambangan. Jadi yang bekerja sama di sana itu spesialis-spesialis pertambangan Indonesia. Karena itu mereka meminta mengirimkan ahli pariwisata untuk belajar di Bali, atau ahli perikanan belajar di sini. Kita terima, kita kasih beasiswa kalau perlu," ujar Kalla, seusai mengikuti pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Zambia Inonge Wina di sela-sela Konferensi Asia Afrika di Jakarta Convention Center, Selasa (21/4/2015).
Indonesia telah lama menjalin hubungan kerja sama dengan Zambia. Sejak 10 tahun lalu, kata Kalla, Indonesia membantu proyek di Zambia, khususnya yang berkaitan dengan pelatihan sumber daya manusia. Indonesia juga memberikan bantuan dalam mendirikan pusat studi pertanian.
"Sampai sekarang center itu masih berjalan tetapi sebagian sudah dijalankan Zambia sendiri. Sekarang mereka mengharapkan lebih banyak lagi, apakah di bidang industri, di bidang pertambangan, dan juga hubungan dagang tentunya," kata dia.
Selanjutnya, untuk merealisasikan kerja sama ini, Menteri Luar Negeri Zambia akan datang ke Indonesia.
Kalla menambahkan, Indonesia saat ini harus siap membantu negara-negara lain seperti Zambia. Kini, bukan waktunya bagi Indonesia hanya mengambil posisi sebagai pihak yang mengharapkan bantuan dari negara lain.
"Sering orang menganggap kita susah tapi banyak negara lebih susah dari kita dan kita harus siap untuk itu," ujar Kalla.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.