Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Minta Penjelasan Arab Saudi soal Bom yang Mengenai KBRI Yaman

Kompas.com - 21/04/2015, 19:20 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah akan meminta penjelasan dari Arab Saudi mengenai serangan yang dilakukan Saudi dan sekutunya ke Yaman sehingga mengenai Kantor Kedutaan Besar RI di negara tersebut. Kementerian Luar Negeri telah memanggil Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia dan menanyakan hal tersebut.

"Menlu kita sudah memanggil Duta Besar Saudi untuk berikan penjelasan kenapa itu terjadi," kata Kalla di sela-sela Konferensi Asia Afrika di Jakarta, Selasa (20/4/2015).

Ia juga menyampaikan bahwa serangan udara tersebut sebenarnya bukan sengaja ditujukan terhadap KBRI di Yaman. Menurut dia, KBRI memang berisiko menjadi korban dalam pertempuran yang terjadi di Yaman.

"Imbas dari perang selalu tak terduga dan memang bom itu kan tidak punya mata. Ada bom yang smart bomb, tetapi efek itu bisa kena kepala juga karena yang diserang itu menurut kabarnya gudang persenjataan. Mungkin itu meledak di kedutaan kita. Ya tentu namanya perang pasti ada risikonya," ujar Kalla.

Pemerintah RI mengecam keras serangan udara yang terjadi di Sana'a, Yaman, Senin (20/4/2015) pukul 10.45 waktu setempat. Serangan itu menyebabkan gedung dan kendaraan milik Kedutaan Besar RI rusak serta melukai dua warga negara Indonesia. (Baca: Foto-foto Kerusakan di KBRI Yaman Setelah Dibom)

Saat kejadian, 17 WNI berada di gedung KBRI Sana'a. Mereka terdiri dari 4 anggota tim evakuasi asal Jakarta, 6 staf KBRI, 5 buruh migran Indonesia yang menunggu evakuasi ke Tanah Air, dan 2 mahasiswa. Pemerintah sudah memerintahkan ke-17 WNI itu segera meninggalkan Sana'a menuju Al Hudaydah. Pemerintah hingga saat ini telah memulangkan 1.973 WNI di Yaman ke Tanah Air. Sebagian besar dari mereka mahasiswa. 

Wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, Mesir, melaporkan, sejumlah kantor kedutaan asing dekat KBRI juga rusak berat akibat imbas serangan udara yang dilancarkan pesawat tempur koalisi negara Arab yang dipimpin Arab Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com