Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rano, Jokowi, dan Badui

Kompas.com - 21/04/2015, 15:19 WIB


JAKARTA, KOMPAS
- Senin (13/4/2015), Presiden Joko Widodo mengadakan kunjungan kerja ke Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten. Saat itu, Pelaksana Tugas Gubernur Banten Rano Karno sempat satu mobil dengan Jokowi.

Di mobil RI-1 itu, kedua kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut sempat bercerita beberapa hal, termasuk yang bernuansa canda. Rano Karno, bintang film sejak masa sangat remaja itu, tentu bisa melukiskan pertemuan di mobil tersebut seperti sedang shooting film.

Rano melukiskan gerak-gerik serta posisi duduk dirinya dan Jokowi di dalam mobil secara detail dan rinci. "Saya sempat mengambil gambar ketika beliau melambaikan tangan kepada masyarakat yang mengelu-elukan," ujar Rano kepada rekan-rekannya di kediaman resminya di Serang, Rabu (22/4).

Kalau ada cerita ringan tentang pertemuan dengan Jokowi, tentu ada pula kisah singkat perjumpaannya dengan presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri. Beberapa hari sebelumnya, di Bali, Rano bertemu Megawati. "Beliau sempat tidak mengenali saya karena rambut saya potong pendek sekali, nyaris plontos," ujar Rano yang baru saja umrah ke Tanah Suci.

Rano juga bercerita tentang masyarakat suku Badui yang merupakan salah satu kelompok masyarakat yang dia pimpin. "Beberapa bulan lalu, saya sempat masuk ke wilayah Badui Dalam. Di sana, tak seorang pun yang kenal saya," ujarnya.

Menurut Rano, warga Badui Dalam, sesuai hukum adat, tidak melihat televisi dan radio. "Tetapi, yang mengagetkan saya, ada warga Badui yang menyimpan dan memasang foto Presiden Soekarno ketika bertemu masyarakat Badui tahun 1950-an," lanjutnya.

Menurut catatan, Bung Karno ketika berkunjung ke Banten pada 2 Juli 1951 sempat bertemu utusan masyarakat Badui. Kemudian, 3 Juli 1953, dua warga Badui, Saltiwin dan Darjeuni (83), datang ke Istana Bogor untuk menyampaikan keluhan mereka terkait dengan pelestarian serta perlindungan wilayah dan adat Badui.

Gubernur Jawa Barat 1970-1974, Solihin GP, dalam buku biografinya, "Solihin GP: Gubernur Rakyat", juga bercerita segarnya alam Badui di Lebak. Dalam buku itu, Solihin GP pernah mengajak Presiden Soeharto mandi di sungai di Badui. Menurut Solihin, Soeharto mau mandi di sungai tanpa pengawalan.

Badui di Lebak adalah bagian yang unik dari pluralitas Indonesia. Presiden Indonesia harus punya hati kepada Badui yang akan mengadakan upacara seba. Masyarakat Badui adalah suara alam.

Dalam upacara seba, suku Badui Dalam dan Badui Luar berjalan kaki ke Serang untuk menemui pemimpin pemerintahan. Perjalanan kaki ke ibu kota Provinsi Banten itu sekitar enam jam. "Mereka, antara lain, akan menyampaikan amanat dan pesan kepada pemerintah dan bangsa ini," ujar Rano.

Dengarkanlah suara hati nurani suku Badui itu! (J Osdar)

* Artikel ini sebelumnya tayang di Harian Kompas edisi Selasa (21/4/2015).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com