Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Golkar, Kubu Agung Laksono Berkomunikasi dengan Tommy Soeharto

Kompas.com - 18/04/2015, 15:19 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Jakarta Leo Nababan menyatakan, dirinya telah berkomunikasi dengan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, terkait perselisihan kepengurusan Partai Golkar. Leo mengaku sebagai pihak yang diundang oleh Tommy untuk menjelaskan masalah tersebut.

Leo menjelaskan, pertemuannya dengan Tommy Soeharto bermula dari pesan singkat (SMS) yang ia terima pada 13 April 2015. Dalam SMS tersebut, seorang ajudan Tommy mengatakan bahwa Leo diminta hadir di kantor atau di kediaman di Jalan Cendana, Jakarta Pusat.

"Besoknya, 14 April jam 12.30, saya bertemu Mas Tommy di Cendana. Saya dipanggil, saya pasti datang," kata Leo, di Jakarta Selatan, Sabtu (18/4/2015).

Leo melanjutkan, sebelum menemui Tommy, dirinya meminta izin pada Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Agung Laksono. "Pak Agung bilang, 'silakan datang, bawa SK (Menkumham) sekalian'," ujarnya.

Leo menegaskan, dirinya menunjukkan SK Menkumham yang mengakui kepengurusan Golkar pimpinan Agung Laksono pada Tommy Soeharto. Tommy pun langsung merespons setelah membaca surat tersebut.

"Jadi ini yang diributkan? Kalau begini, sudah jelas jawabannya," ucap Leo, menirukan Tommy.

Meski demikian, kata Leo, dalam pertemuan tersebut dirinya tidak bertanya mengenai pernyataan Tommy Soeharto yang beredar di media sosial. "Kita sama sekali tidak bahas pernyataan Mas Tommy di Twitter," tuturnya.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Bali, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto sempat mengatakan bahwa adiknya, Tommy Soeharto, ikut merasa geram karena konflik yang terjadi di internal Golkar. Menurut Titiek, Tommy marah karena Golkar dirusak oleh kelompok tertentu.

"Tentu saja marah, ini kan partai kita semua, partai besar tapi kok diacak-acak," kata Titiek, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/4/2015) lalu.

Titiek menuturkan, keluarganya sempat mengundang Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar untuk membicarakan konflik internal di partainya. Dalam pertemuan itu, Titiek hadir bersama Tommy, dan Aburizal datang bersama Akbar Tandjung, dan Ketua Fraksi Golkar di DPR, Ade Komarudin.

Wakil Ketua Komisi IV DPR itu melanjutkan, sangat wajar jika Tommy ingin mengambil sikap pada konflik yang melanda Golkar. Karena selain putra dari pendiri Golkar, kata Titiek, Tommy juga merupakan anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar hasil Munas Bali. "Sebetulnya, Tommy di kepengurusan Bali, dia masuk wantim. Mudah-mudahan kisruh ini cepat selesai karena lama kalau menunggu pengadilan," ungkapnya.

Konflik internal Golkar hingga kini belum juga usai. Putusan sela PTUN Jakarta menyatakan menunda berlakunya SK Menkumham tentang pengesahan kepengurusan Agung Laksono. Masing-masing kubu mengklaim sebagai pengurus sah dan sebagai pihak yang berhak mengajukan calon dalam pilkada serta mengajukan kepengurusan fraksi di parlemen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com