Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Megawati Terlalu Paksakan Puan Jadi Pengurus PDI-P"

Kompas.com - 12/04/2015, 23:42 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, kembali masuk dalam struktur kepengurusan DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) periode 2015-2020 meski masih berstatus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Uniknya, setelah diumumkan masuk dalam kepengurusan, Puan langsung dinonaktifkan lantaran masih menjabat di kabinet.

Direktur Riset PolMark Indonesia Eko Bambang Subiantoro menilai, penunjukan Puan tak lepas dari campur tangan sang ibu. Bisa jadi, kata Eko, Puan disiapkan Mega untuk melanjutkan trah Bung Karno yang selama ini menjadi melekat dengan PDI-P.

Trah Soekarno ini juga dijaga Megawati dengan menunjuk kakak Puan, Prananda Prabowo, yang juga masuk ke dalam kepengurusan PDI-P sebagai Ketua Bidang Ekonomi Kreatif. "Mungkin saja untuk menyeimbangkan Prananda yang masuk kepengurusan, maka Puan juga," ucap Eko di Jakarta, Minggu (12/4/2015).

Meski demikian, Eko menganggap penunjukan Puan terlalu dipaksakan, apalagi Puan langsung dinonaktifkan. Sebab, Presiden Jokowi sudah menetapkan aturan seluruh menteri harus melepas jabatan partainya. Seluruh menteri termasuk anggota Dewan Pertimbangan Presiden asal PDI-P pun sudah melepaskan posisinya di partai, kecuali Puan.

"Bagi saya ini sikap yang mendua, tidak konsisten dan tidak totalitas. Kalau kesepakatannya tidak boleh berpartai, ya keluar tidak menjabat dan fokus urus rakyat. Buat apa masuk pengurus, lalu langsung dinonaktifkan?" ucap dia.

Menurut Eko, posisi Puan yang terkesan "istimewa" itu lambat laun akan menimbulkan pergunjingan di kalangan internal partai. Perdebatan internal itu, lanjut dia, akan menjadi tidak produktif bagi PDI-P ke depannya.

"Boleh saja siapkan generasi selanjutnya karena Puan kader yang digadang-gadang Bu Mega untuk bisa memimpin partai. Tapi memang menurut saya caranya terlalu dipaksanakan masuk ke struktur. Saya kira akan lebih gagah apabila Mega sebut Puan mampu tapi PDI-P merelakan dia bekerja menyelesaikan tugasnya sebagai menteri dulu," ucap Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com