Menurut Ikrar, saat Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka--yang--menyebabkan batalnya pelantikan Budi sebagai Kapolri, Hasto berada di garis depan.
"Dia bersedia jadi bumper, pasang badan saat kisruh PDI-P dan KPK ketika KPK menggagalkan pencalonan BG sebagai Kapolri," ujar Ikrar di Jakarta, Sabtu (11/4/2015).
Diketahui, usai KPK menetapkan Budi sebagai tersangka, Hasto muncul dan membeberkan adanya pertemuan antara Ketua KPK nonaktif Abraham Samad dan sejumlah kader PDI-P untuk menawar posisi calon Wakil Presiden dalam Pilpres 2014.
Selain itu, Ikrar menganggap Hasto sangat loyal terhadap Megawati. "Buat saya, itu hitung-hitungan. Karena dia itu sangat loyal, makanya ditunjuk jadi Sekjen," kata Ikrar.
Padahal, kata Ikrar, banyak pihak yang meragukan kredibilitas Hasto. Kata dia, Hasto kerap dianggap kurang piawai dalam berpolitik.
"Dari segi kapasitas dipertanyakan juga. Dari sisi kepiawan berpolitik, sisi cara pandang, disebut masih kalah dibandingkan dengan Pramono Anung dan Tjahjo Kumolo," kata Ikrar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.