Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Mahasiswa dalam Semangat Persatuan Indonesia

Kompas.com - 01/04/2015, 13:00 WIB
advertorial

Penulis


"Hidup mahasiswa!"

Jargon semangat perjuangan mahasiswa terdengar membahana di Gedung Dewi Sartika, Universitas Negeri Jakarta. Siang itu, sebanyak 150 mahasiswa dari perguran tinggi negeri yang berlokasi di Rawamangun, Jakarta Timur, terbakar semangat patriotismenya saat menyimak sosialisasi Empat Pilar Republik Indonesia.

Dalam Sosialisasi Empat Pilar Republik Indonesia (Pancasila sebagai Ideologi Negara, UUD RI Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara dan Ketetapan MPR, NKRI sebagai Bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara) tersebut, hadir Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid bersama Anggota DPR RI Zainut Tauhid dan Pembantu Rektor III Sofyan Hanif. Tidak hanya menyampaikan materi sosialisasi, dalam kesempatan itu Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid juga berbagi cerita soal pembangunan Indonesia.

"Semua orang kagum pada Lee Kwan Yew karena keberhasilannya membangun Singapura dari pulau miskin menjadi negara maju seperti sekarang. Dia memang hebat. Tapi persoalannya, Indonesia tidak terdiri dari satu pulau seperti itu. Ada ribuan. Sehingga perjuangannya tidak bisa disamakan," jelas Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid yang siang itu, Selasa (31/3/2015), mengenakan busana batik berwarna biru.

Menurut Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, perjuangan membangun Indonesia tidaklah semudah membalik telapak tangan. Perlu kerja keras dari setiap elemen, baik pemerintah maupun masyarakat. Ini karena kemajemukan yang melekat dalam sendi-sendi Indonesia.

Tak pelak, kemajemukan itu, kata Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, membuat iri bangsa-bangsa lain. Saat ia mengenyam pendidikan di Timur Tengah, banyak kawannya yang memuji kehebatan Indonesia dalam mempersatukan kemajemukan tersebut.

"Indonesia ini hebat. Kalian punya suku, bangsa, bahasa, dan agama yang banyak tapi kalian tetap dalam satu kesatuan Indonesia. Sedangkan kami, bangsa Arab, suku Arab, bahasa Arab, dengan agama mayoritas Islam, tapi kami terpecah ke puluhan negara," tiru Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.

Dalam acara yang digelar atas kerja sama MPR RI dan Ikatan Mahasiswa Muslim UNJ tersebut, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid berpesan pada segenap mahasiswa untuk terus menjaga persatuan tersebut. Caranya adalah dengan terus menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Dijelaskan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Pancasila adalah simbol negara yang menjadi lambang persatuan. Pancasila dibentuk para bapak pendiri bangsa dengan tujuan mempersatukan setiap elemen bangsa.

"Indonesia begitu kaya akan perbedaan. Mari kita kawal terus persatuan Indonesia," ucap Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid yang disambut jargon mahasiswa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com