Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"ISIS Bukan Barang Baru di Indonesia..."

Kompas.com - 31/03/2015, 19:31 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen (Purn) Ansyaad Mbai menyebut bahwa gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) bukanlah "barang baru" di Indonesia. ISIS hanya nama baru dengan formasi orang-orang lama.

Ansyaad mengatakan, gerakan radikalisme di Indonesia sudah ada sejak Indonesia sendiri lahir. Awalnya, gerakan itu bernama Negara Islam Indonesia (NII). Penumpasan terhadap gerakan itu malah memunculkan berbagai gerakan dengan nama baru dan aktivitas yang makin masif.

"Nah, begitu ISIS dideklarasikan di Timur Tengah sana, semua gerakan radikal dengan berbagai macam nama tadi berbondong-bondong mendukung, membaiat dan sampai memberangkatkan orang ke Suriah," ujar Ansyaad di kompleks Mabes Polri pada Selasa (31/3/2015).

"Jadi jangan tanya ISIS dari mana, ini barang lama, bukan barang baru. ISIS hanyalah nama lain dari berbagai organisasi terorisme yang ada di Indonesia saja. Istilahnya mereka ini sudah menemukan impiannya, yaitu ingin mendirikan negara Islam sendiri," kata dia.

Ansyaad menyebut, ada 18 organisasi radikal berbasis Islam yang menyatakan mendukung ISIS. Lima organisasi berasal dari Malaysia, lima dari Filipina, sementara sisanya berasal dari Indonesia. Ansyaad enggan menjelaskan lebih rinci nama kelompok-kelompok tersebut.

Dia mengatakan, ISIS sama berbahayanya dengan kelompok teroris di Indonesia yang sudah bercokol terlebih dahulu. Bahkan, Ansyaad menyebut ISIS lebih ekstrem dalam meneguhkan kepercayaannya, yakni dengan mengharamkan siapapun yang berbeda dengan ISIS dan menghalalkan pihak tersebut untuk dibunuh.

"Ciri paling khas dari ISIS adalah takfiri (kelompok yang dengan mudah mengkafirkan orang lain) dan jihad. Siapapun yang berbeda dibilang kafir sama dia. Modus jihadnya juga sadis, di Poso itu ada polisi yang dibunuh dan dikubur, lalu ada siswa yang dibunuh lalu ditancap di kayu," ujar Ansyaad.

Ansyad mengatakan, cara yang paling ampuh untuk penanggulangan gerakan tersebut adalah dengan cara pencegahan dan deradikalisasi bagi mereka yang terlanjut mengikuti ISIS. Di samping itu, penindakan represif terhadap mereka yang terbukti melakukan teror juga harus tetap dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmi Jadi Wapres Terpilih Pilpres 2024, Gibran Punya Harta Rp 25,5 M

Resmi Jadi Wapres Terpilih Pilpres 2024, Gibran Punya Harta Rp 25,5 M

Nasional
Momen Anies Baswedan Pamitan dengan Satgas Pengamanan yang Mengawalnya selama Pilpres...

Momen Anies Baswedan Pamitan dengan Satgas Pengamanan yang Mengawalnya selama Pilpres...

Nasional
Titiek Soeharto Tersipu Saat Ditanya Kemungkinan Dampingi Prabowo

Titiek Soeharto Tersipu Saat Ditanya Kemungkinan Dampingi Prabowo

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Terima Kasih ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Terima Kasih ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Ceritakan Pengalaman Kunjungi Berbagai RSUD, Jokowi: Alatnya Puluhan Miliar, Tapi Ruangannya Payah ...

Ceritakan Pengalaman Kunjungi Berbagai RSUD, Jokowi: Alatnya Puluhan Miliar, Tapi Ruangannya Payah ...

Nasional
DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

Nasional
Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Nasional
Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Nasional
PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Nasional
Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Nasional
KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

Nasional
Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Nasional
Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com