Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Berprestasi Membina Atlet, Prabowo Subianto Diberi Penghargaan dari KONI

Kompas.com - 31/03/2015, 00:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Prabowo Subianto yang terpilih sebagai salah satu pembina olahraga terbaik menerima Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Award di Jakarta, Senin (30/3/2015) malam.

Prabowo yang juga Presiden Persatuan Pencak Silat Antarbangsa itu menerima penghargaan yang diserahkan oleh Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman, sehubungan prestasinya dalam membina dan mencetak atlet berprestasi internasional.

"Kami senang menerima penghargaan ini, dan kami akan terus berjuang untuk mengangkat nama bangsa dan negara Indonesia serta mendukung penuh KONI dalam menjaga kehormatan bangsa ini, khususnya lewat olahraga silat," kata Prabowo Subianto usai menerima penghargaan tersebut.

Selain Ketua Umum IPSI, KONI juga menyerahkan penghargaan kepada Ketua Umum PB Wushu Indonesia (WI) Supandi Kusuma yang telah mengharumkan cabang wushu di kancah internasional..

Selain kedua pembina olahraga tersebut, delapan atlet juga menerima penghargaan dari KONI.

Delapan atlet itu adalah Wewey Rita, Ida Ayu Putu Candra, Ni Kadek Ratna Dewi, Luh Putu Eka Pertiwi, Awaludin Nur untuk cabang olahraga pencak silat, dan Aqsa Sutan Aswar dari cabang Jetski, dan Hengky Lasut dari Bridge.

Penerima penghargaan KONI untuk kategori atlet veteran adalah Rudi Hartono dari cabang olahraga bulu tangkis dan Elyas Pical dari cabang tinju, yang keduanya pernah menjadi juara dunia.

Sementara itu dalam pidatonya, Tono Suratman mengatakan bahwa KONI harus bekerja keras menyongsong hingga empat tahun depan yang sarat dengan kompetisi internasional.

"Empat tahun ke depan ada SEA Games, PON, olimpiade, PON Remaja, dan menjadi tuan rumah Asian Games 2018, kami harus kerja keras," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com