JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah perang saudara yang berkecamuk di Yaman, masih ada 21 warga negara Indonesia (WNI) yang ditahan di sana. Pemerintah Indonesia yang mengupayakan evakuasi besar-besaran, kini tengah kesulitan melacak keberadaan 21 WNI tersebut.
"Dalam situasi serba sulit KBRI kita menjalin komunikasi dengan otoritas setempat. Pertama (informasinya) 23 (WNI ditahan) tapi kemudian 21. Kami sudah coba dapat akses masuk untuk bertanya detil, tapi sampai sekarang belum dapat informasi," kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di Istana Kepresidenan, Senin (30/3/2015).
Informasi yang dimiliki KBRI Yaman, sebut Retno, seluruh WNI yang sebagian besar adalah mahasiswa itu ditahan karena masalah keimigrasian. Meski menemui kesulitan, Retno menyebutkan pihak KBRI akan terus berusaha mencari keberadaan 21 WNI itu.
"Kami meminta akses untuk berjumpa dengan warga negara kita," tutur Retno.
Perang saudara di Yaman semakin sengit. Pertempuran melawan milisi Houthi yang mengkudeta pemerintahan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi di Yaman semakin meluas. Konflik kini melibatkan koalisi Teluk pimpinan Arab Saudi, setelah Presiden Hadi memintanya.
Saat ini, jumlah WNI di Yaman mencapai 4.159 orang. Sebanyak 2.626 orang di antaranya adalah mahasiswa dan sekitar 1.488 orang adalah tenaga kerja profesional yang bekerja di perusahaan migas. Sementara untuk keluarga KBRI di Yaman jumlahnya mencapai 40 orang.
Pemerintah dalam waktu dua hari mendatang, akan melakukan evakuasi besar-besaran. Pesawat-pesawat TNI Angkatan Udara juga akan dikerahkan dari Jakarta untuk menjemput seluruh WNI. Pemerintah Indonesia pun bekerja sama dengan negara-negara sekitar Yaman untuk memastikan pesawat TNI AU tidak menjadi sasaran tembak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.