Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Mantan Perwira Tinggi TNI Ditampilkan dalam Sidang Surat DKP Prabowo

Kompas.com - 27/03/2015, 17:32 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Video berisi pernyataan para mantan perwira tinggi TNI ditampilkan dalam sidang sengketa informasi publik di Komisi Informasi Pusat (KIP), Jumat (26/3/2015). Para pegiat hak asasi manusia yang menjadi pemohon dalam sidang tersebut berharap agar tayangan video dapat menguatkan argumentasi mereka sesuai pokok gugatan.

Dalam gugatannya, para pemohon yang terdiri dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Setara Institute, dan Imparsial, meminta agar Panglima TNI memperlihatkan Surat Keputusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP), yang berisi rekomendasi pemberhentian Prabowo Subianto dari ABRI, pada 1998.

"Berdasarkan rapat yang kami lakukan, hari ini, kami hanya akan mengajukan bukti baru berupa surat-surat, dan video pernyataan dari pihak-pihak yang berkompeten, dan patut diduga tahu DKP itu ada, dan surat yang kami minta itu ada," ujar Kepala Divisi Impunitas Kontras Fery Kusuma, dalam persidangan di KIP.

Video yang berdurasi kurang dari 10 menit tersebut, berisi cuplikan tayangan dialog interaktif di salah satu televisi swasta, yang terjadi pada masa pilpres 2014. Adapun pembicara yang ditampilkan adalah Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar, dan Jenderal TNI (Purn) Fachrul Rozi.

Selain itu, para pemohon juga menambahkan bukti-bukti berupa kliping surat kabar yang dicetak pada masa pilpres 2014. Baik tayangan video maupun kliping surat kabar, menurut Fery, berisi pernyataan yang menguatkan bahwa surat DKP tersebut pernah diterbitkan.

"Bukti nyata sudah dikatakan oleh mantan Jenderal TNI, tetapi ada yang keliru. Mabes TNI tetap merasa tidak menguasai surat itu. Artinya mereka tidak mengetahui adanya surat DKP itu," kata Fery.

Kolonel TNI Zulkarnaen selaku kuasa hukum Panglima TNI dalam persidangan tersebut, tetap membantah dugaan yang menyebutkan surat DKP tersebut disimpan di Sekretariat Umum (Sektum) Mabes TNI. Menurut dia, surat tersebut tidak pernah dikeluarkan sehingga tidak pernah diketahui keberadaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com