JAKARTA, KOMPAS.com -- Pemerintah siap melindungi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Yaman, menyusul serangan militer Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya ke negara tersebut. Sejauh ini, Kalla mengaku belum memperoleh informasi terakhir mengenai kondisi WNI di sana.
"Ya tentu semua WNI yang mengalami kesulitan harus dilindungi, tergantung keadaan. Saya belum mendapat laporan bagaimana keadaan di sana," kata Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat (27/3/2015).
Kalla menduga, WNI yang berada di Yaman lebih banyak berasal dari kalangan mahasiswa yang tengah menuntut ilmu. Serangan militer Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya terus berlangsung di Yaman. Pada hari kedua, serangan berfokus di Sanaa dan pangkalan udara dekat Kota Aden.
Stasiun televisi Al-Arabiya melaporkan, militer Saudi menggunakan sedikitnya 100 pesawat tempur. Operasi itu juga disokong Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, Qatar, Yordania, Maroko, dan Sudan. Adapun Mesir, Yordania, Sudan, dan Pakistan bersiap melancarkan serangan darat.
Dari sisi logistik dan intelijen, Amerika Serikat telah mengerahkan bantuan. Laporan media menyebutkan sedikitnya 13 warga sipil tewas di Sanaa akibat serangan udara. Kemudian 18 orang lainnya tewas manakala terjadi bentrokan antara pasukan pemberontak dan militer loyalis pemerintah Yaman.
Arab Saudi menuding Iran menyokong kelompok Huthi di Yaman. Namun, tudingan itu dibantah pemerintah Iran dan kelompok tersebut.
Kementerian Luar Negeri Iran menyebutkan serangan udara yang mengenai sasaran-sasaran milik Houthi sebagai sebuah invasi dan langkah berbahaya yang hanya akan membuat krisis di Yaman memburuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.