Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rupiah Terus Turun, Pemerintah Bakal Alami Krisis Kepemimpinan"

Kompas.com - 26/03/2015, 18:59 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, jika terus-menerus tidak mampu mengangkat perekonomian, maka pemerintah ke depannya diprediksi bakal mengalami krisis kepemimpinan. Hal itu dikatakan Akbar dalam Silaturahmi Tokoh Bangsa yang digelar PP Muhamadiyah di Jakarta, Kamis (26/3/2015).

Menurut Akbar, hingga saat ini kebijakan reformatif yang diambil pemerintah belum mampu menaikkan nilai mata uang rupiah terhadap dollar AS. Akibatnya, inflasi yang sedemikian tinggi dapat mengganggu perekonomian masyarakat.

"Kalau terus dibiarkan, dollar bisa Rp 17.000-Rp 18.000. Akibatnya, bukan lagi krisis kepercayaan, masyarakat akhirnya ragu akan kemampuan pemimpin," ujar Akbar.

Akbar mengatakan, meski sistem presidensial mencakup aturan bahwa kebijakan pemerintah tidak dapat menjadi alasan untuk menjatuhkan presiden, reaksi eskalatif dan ancaman serius dikhawatirkan akan timbul. Ini bisa berdampak dalam bidang sosial dan politik, kekuasaan, kepemimpinan, serta legitimasi.

Mantan Menteri Keuangan, Bambang Sudibyo, yang juga hadir dalam silaturahim tersebut mengatakan, semakin lama krisis terjadi, maka krisis kepercayaan akan merembet pada situasi politik. Bambang mengatakan, dalam masa-masa krisis, orang-orang yang tidak merasa puas dikhawatirkan akan melakukan suatu pergolakan.

Untuk itu, menurut dia, langkah kebijakan strategis pemerintah diperlukan agar Indonesia dapat keluar dari penurunan tingkat ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com