Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: TNI AL dan AP I Sudah Sepakat soal Pemblokiran Akses Bandara Juanda

Kompas.com - 25/03/2015, 15:39 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan bahwa telah terjalin kesepakatan antara Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut dan pihak Angkasa Pura I terkait dengan pemblokiran akses ke Terminal II Bandara Juanda. Akses ke terminal kargo tersebut diblokir TNI AL sejak pekan lalu.

"Itu juga ada kesepakatan untuk teruskan kerja sama antara TNI AL dan AP I untuk masalah-masalah atau pengembangan, peningkatan pelayanan di Bandara Surabaya," kata Jonan di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (25/3/2015).

Namun, Jonan tidak menyebutkan isi perjanjian yang disepakati antara TNI AL dan Angkasa Pura I terkait pemblokiran tersebut. Kesepakatan ini terjalin setelah Wapres Jusuf Kalla mempertemukan Direktur Utama PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo dan KSAL Laksamana Madya Ade Supandi. Hadir pula Jonan dalam pertemuan tersebut.

"Pemahamannya, tadi keputusan Bapak Wapres itu mengikuti kesepakatan bersama antara TNI dengan AP. Sudah selesai. Perjanjiannya nanti coba tanyakan ke AP," ujar Jonan.

Dirut AP I Tommy Soetomo mengaku hanya terjadi perbedaan pendapat antara AP I dan TNI AL sehingga terjadi insiden pemblokiran. Kini, kata dia, masing-masing pihak berjanji segera menyelesaikan kewajiban masing-masing sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.

"Misalnya, kita punya kewajiban membangun ini itu, tapi menurut mereka baru sekian persen, menurut kami sekian persen. Teknis sekali. Perintah Pak Wapres segera selesaikan di lapangan," ucap Tommy.

Menurut KSAL Laksamana Madya Ade Supandi, TNI AL menginginkan agar AP I bisa membangun terminal kargo yang lebih aman. TNI AL juga meminta dilakukan perluasan apron bandara.

"Terminal I dan Terminal II itu kebutuhan untuk luas kargo. Kita meminta kargo ini betul-betul aman di Terminal I dan Terminal II untuk bisa aman, itu satu. Melewati underground harus dibuat kalau mereka sanggup. Kedua, jalan tidak lewat luar, sekarang kan menggunakan jalan luar supaya membangun jalan khusus untuk kargo di dalam pagar bandara," tutur Ade.

TNI AL dan pengelola Bandara Juanda, yaitu PT Angkasa Pura I (Persero), kerap kali berselisih paham. Berdasarkan penelusuran Tribunews.com, salah satu masalah yang pernah muncul ialah terkait kepemilikan tanah. Pada saat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih dijabat oleh Dahlan Iskan, Dahlan memberikan lahan Bandara Juanda, Surabaya, untuk TNI AL.

Dahlan menuturkan, hal ini perlu dilakukan supaya AP I dan TNI AL tidak terus bersitegang soal lahan tersebut. Dengan demikian, AP I hanya memiliki hak guna pakai lahan tersebut.

Sekretaris PT Angkasa Pura I Farid Indra Nugraha sebelumnya mengungkapkan adanya somasi yang dilayangkan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut terkait dengan permasalahan lahan dan pemanfaatannya. Dalam somasi itu, AP I dinilai sengaja mengambil keuntungan sepihak dengan memanfaatkan fasilitas jalan milik TNI AL dan Apron Laundal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com