Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu: Belum Diketahui Ada WNI dalam Insiden Jatuhnya Germanwings

Kompas.com - 25/03/2015, 07:11 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Luar Negeri melakukan koordinasi dengan perwakilan RI di Paris, Berlin, Madrid, serta Marseille setelah jatuhnya pesawat Germanwings. Hingga Rabu (25/3/2015), belum ada informasi terkait kemungkinan warga negara Indonesia yang turut menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Pesawat Airbus A320 penerbangan Barcelona-Duesseldorf jatuh di Perancis, Selasa (24/3/2015). (Baca: Jatuh di Perancis, 148 Penumpang Germanwings Dikhawatirkan Tewas)

"Hasil koordinasi dengan perwakilan RI di Paris, Berlin, Madrid, dan Marseille, belum diketahui adanya korban warga negara Indonesia dalam kecelakaan tersebut. Kementerian Luar Negeri terus memantau dengan saksama perkembangan proses pencarian dan evakuasi pesawat Germanwings dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait di Perancis, Jerman, dan Spanyol," tulis siaran pers Kemenlu yang diterima wartawan, Rabu (25/3/2015) pagi.

Kemenlu juga menyampaikan bahwa Indonesia berbelasungkawa atas kecelakaan tersebut. Pemerintah juga mendukung upaya bersama Jerman, Perancis, dan Spanyol untuk mencari pesawat yang membawa 150 orang itu. (Baca: Polisi Perancis Klaim Semua Penumpang Germanwings yang Jatuh Tewas)

"Pemerintah Indonesia juga mendukung kerja sama internasional untuk mempercepat proses pencarian dan evakuasi pesawat tersebut," kata Kemenlu.

Manajemen maskapai penerbangan Germanwings menyatakan, pesawat Airbus A320 penerbangan Barcelona-Duesseldorf yang jatuh di Perancis, Selasa (24/3/2015), mulai kehilangan ketinggian satu menit setelah mencapai ketinggian jelajah. Selanjutnya, selama delapan menit berikutnya, pesawat yang berusia 24 tahun itu terus menukik hingga akhirnya menghunjam bumi di Pegunungan Alpen, Perancis. Saat ini, tim masih mencari penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com