JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara, As'ad Said Ali, mengungkapkan bahwa kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) telah memiliki jaringan baru di Indonesia. Jaringan itu merupakan gabungan dari sejumlah kelompok radikal yang sebelumnya telah berada di Indonesia.
"Di Indonesia, sudah dibentuk JAD atau Jamaah Ansorut Daulat," kata As'ad dalam diskusi bertajuk "Dari Trisakti Melalui Nawacita Menuju Revolusi Mental" di Jakarta, Minggu (22/3/2015).
Ia menjelaskan, JAD terdiri dari beberapa faksi, seperti Jamaah Ansorut Tauhid di luar pimpinan Abu Bakar Ba'syir, kelompok Maman Abdurahman, kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso, dan kelompok Al Mujahirun yang merupakan sempalan dari kelompok Hizbut Tahrir.
Menurut As'ad, ISIS sebenarnya telah memiliki target pengembangan jangka panjang. Wilayah Indonesia dan ASEAN, seperti Brunei Darussalam, Malaysia dan Filipina Selatan, merupakan target pengembangan ISIS dalam jangka waktu lima tahun.
"Sedangkan target dua tahun, mereka ingin menguasai Timur Tengah, seperti Afghanistan, Iran, Turki, Tanzania, sampai Nigeria," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.