JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono akhirnya angkat bicara terkait ucapan mantan Bendahara Partai Demokrat, M Nazaruddin. Ibas, sapaan akrabnya, membantah semua tuduhan Nazaruddin yang menyebutnya mengalirkan dana untuk ketua fraksi yang mendukung angket pajak.
Dalam rilis persnya, Ibas menyampaikan keprihatinan yang sangat mendalam kepada Nazaruddin. Putra mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, ini bahkan memberikan predikat "Kembalinya Si Manusia Burung Hitam" terhadap tuduhan baru yang disebut Nazaruddin.
Menurut Ibas, teror fitnah yang berbeda-beda dan berulang-ulang ini tidak benar dan tidak mendasar. Ibas mengaku paham terhadap beban mental yang dirasakan Nazaruddin dalam menghadapi proses hukum di KPK.
"Saya bisa memahami beban mental dan tekanan batin Saudara Nazar yang sedang diungkap oleh KPK atas seluruh dugaan kasus yang melilitnya. Oleh karenanya, saya hanya bisa berharap, seluruh masalah yang sedang melilit Bung Nazar bisa dituntaskan seadil-adilnya oleh KPK, dan hukum bisa ditegakkan secara benar," kata Ibas lewat keterangan pers yang diterima pada Rabu (18/3/2015).
Ibas mengaku tidak cukup bersabar, tetapi harus super-sabar terhadap semua tudingan yang dialamatkan Nazaruddin kepadanya. Dia berharap Nazaruddin bisa fokus atas kasusnya.
"Alhamdulillah, saya masih diberikan kesabaran dan terus berpikir positif atas semua tudingan Bung Nazar. Saya menyadari perlu super-sabar dan menjaga ketenangan hati menghadapi dunia politik yang saya geluti ini. Harapannya, KPK dapat bekerja maksimal menuntaskan dugaan kasus yang dialami Bung Nazar agar hukum bisa ditegakkan seadil-adilnya," kata Ibas.
Lebih lanjut, dia juga mendoakan agar Nazar diberikan pencerahan, fokus pada kasus hukumnya, dan bisa kembali ke jalan yang benar. "Semakin kau melontarkan teror fitnah, semakin pula kau menderita menembak dirimu sendiri, Bung. Naudzubillah min zalik," kata Ibas.
Nazaruddin menyebut Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, atau yang kerap disebut Ibas, membagi-bagikan uang kepada ketua-ketua fraksi di DPR yang mendukung angket pajak. Salah satu penerima aliran uang, kata Nazaruddin, adalah Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar. Saat itu, Marwan masih menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB di DPR. (Baca: Nazaruddin Tuding Ibas Alirkan Uang ke Marwan Jafar)
Nazaruddin mengatakan, uang tersebut berasal dari Permai Group yang merupakan perusahaan miliknya. Menurut dia, fee dari Permai Group dikumpulkan di Fraksi Partai Demokrat, kemudian baru dibagikan kepada ketua-ketua fraksi.
(Wahyu Aji)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.