Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum TNI AL Diduga Terlibat Narkoba dan Pembuatan Dollar Palsu

Kompas.com - 13/03/2015, 10:44 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Seorang oknum anggota TNI Angkatan Laut, Mayor Laut Zaid Joko Utomo, diduga sebagai pengguna narkotika dan terlibat dalam pembuatan dollar palsu. Sebelumnya, Polisi Militer Angkatan Laut (Pom AL), menangkap Joko dengan barang bukti narkotika jenis sabu dan 69.000 lembar bahan dollar palsu dalam pecahan 100 dollar AS.

"Telah ditemukan satu orang mayor anggota TNI AL sebagai pengguna narkoba. Ditemukan juga barang bukti berupa black dollar. Saya kira ini rangkaian dari hasil penyelidikan," ujar Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam serah terima barang bukti dan tersangka kepada Polri di Markas Pom AL, Jakarta Utara, Jumat (13/3/2015).

Penangkapan tersebut bermula dari hasil penyelidikan Tim Detasemen Intel Armada Kawasan Barat Angkatan Laut di rumah Mayor Joko yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara, sejak 27 Februari 2015.

Setelah bisa dipastikan, anggota POM AL kemudian melakukan penggerebekan di rumah Joko pada 4 Maret 2015.

Komandan Satuan Tugas Operasi Khusus TNI AL Kolonel Laut S Irawan mengatakan, saat penangkapan, selain menemukan barang bukti narkoba jenis sabu, petugas juga menemukan 69.000 lembar bahan uang palsu tersebut.

Setelah ditelusuri, ternyata kasus pemalsuan uang itu melibatkan dua warga sipil, yaitu I Made Gede Markadiwan dan Ketut Srianing, yang berdomisili di Bali. Petugas, yang melakukan pengecekan di rumah keduanya, kembali menemukan barang bukti berupa dua kotak kosong dan sebuah mesin penghitung uang.

"Dari hasil pemeriksaan, tersangka Ketut mengakui bahwa black dollar tersebut merupakan miliknya," kata Irawan.

Selanjutnya, menurut Irawan, dua warga sipil tersebut akan diserahkan kepada Bareskrim Polri untuk diperiksa lebih lanjut. Sementara itu, proses hukum Joko akan dilakukan oleh Pom AL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com