Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Titik Kilometer Nol, Jokowi Serukan Pemimpin Beri Contoh Kerja Gotong Royong

Kompas.com - 10/03/2015, 12:31 WIB
Sabrina Asril

Penulis


SABANG, KOMPAS.com — Dari titik Kilometer Nol batas paling barat Indonesia, Presiden Joko Widodo menyerukan para pejabat di Indonesia untuk bisa menggelorakan semangat kerja bergotong royong. Jokowi mengingatkan agar para penyelenggara negara bisa menjadi pemimpin yang kemudian dicontoh oleh rakyat.
 
"Kerja dengan gotong royong, dari semua anak bangsa tanpa terkecuali. Gotong royong bukan hanya urusan rakyat, melainkan para pemimpin-lah yang pertama dan terutama harus mampu berikan contoh bergotong royong dalam kerja," ujar Jokowi saat meluncurkan gerakan nasional "Ayo Kerja" di tugu Kilometer Nol, Sabang, Aceh, Selasa (10/3/2015).
 
Jokowi mengingatkan bahwa tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini tidak hanya berskala nasional, tetapi juga regional dan global. Dengan demikian, keterlibatan semua elemen masyarakat dari Sabang sampai Merauke sangat diperlukan.
 
"Semua harapan tentang Indonesia hanya bisa dicapai dengan kerja. Sekali lagi, dengan kerja. Hanya melalui kerja, semua bangsa bisa meraih kemakmuran dan kejayaan. Dengan kerja, bisa bangun jiwa dan raganya untuk kejayaan Indonesia raya," ucap Jokowi. 
 
Pencanangan gerakan nasional "Ayo Kerja" yang dilakukan dalam rangka perayaan 70 tahun kemerdekaan Republik Indonesia ini, menurut Jokowi, bukan hanya membutuhkan kerja biasa, tetapi kerja yang bisa menguatkan persatuan Indonesia.
 
"Saudara-saudara, gerakan nasional 70 tahun Indonesia Merdeka, saya canangkan tepat di Kilometer Nol di kota Sabang, dan berencana untuk berakhir di Merauke ujung timur Indonesia, pada waktu berikutnya," ujar Jokowi.
 
Pada peluncuran gerakan nasional "Ayo Kerja" ini, Presiden juga mendengarkan harapan warga Aceh yang dibacakan oleh tiga pelajar sekolah dasar. Harapan itu kemudian akan dimasukkan ke dalam tabung stainless steel. Harapan ini kemudian diambil lagi di 33 provinsi lainnya untuk disimpan hingga 70 tahun kemudian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com