JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah mendukung warga negara Indonesia untuk bergabung dalam kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Ucapan Kalla menanggapi informasi 16 WNI yang memisahkan diri di Turki saat mengikuti tur wisata. Ada kekhawatiran bahwa ke-16 WNI tersebut bergabung dengan ISIS.
"Kalau ISIS, kita tak pernah mendukung agar orang Indonesia Ikut ISIS. Itu kan suatu hal yang tak sesuai dengan prinsip kita dan agama, ya kita harapkan mereka bisa ketemu kembali," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Jumat (6/3/2015).
Kendati demikian, Kalla meminta masyarakat tak langsung mengambil kesimpulan jika 16 WNI itu memisahkan diri karena tergabung dengan ISIS. Sejauh ini, pemerintah belum memastikan keberadaan WNI tersebut.
"Kan belum tentu hilang, mungkin saja mereka tur ke mana," sambung Kalla.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 16 WNI memisahkan diri saat ikut tur ke Istanbul, Turki. Setibanya di Bandara Attaturk, Turki, pada tanggal 24 Februari 2015, mereka memisahkan diri dan tidak bergabung kembali dengan rombongan tur hingga waktunya pulang ke Indonesia. Menurut pimpinan rombongan tur, pada 28 Februari 2015, ke-16 WNI itu memisahkan diri dari rombongan tur dengan alasan ada acara keluarga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.