Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Januari-Februari 2015, Tren Positif Jokowi Turun Signifikan di Medsos

Kompas.com - 06/03/2015, 17:45 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Dukungan netizen terhadap Presiden Joko Widodo disebut menurun signifikan dalam kurun waktu Januari-Februari 2015. Hal itu berdasarkan penelitian Lembaga Pengkajian Teknologi dan Informasi (LPTI) serta lembaga monitoring data dan analisis kampanye media sosial AirMob.

"Dukungan dan sentimen masyarakat ke Jokowi yang dulu tinggi, sekarang turun signifikan. Isu KPK-Polri dan Komjen Budi Gunawan jadi isu teratas, tetapi Jokowi yang kena imbas," ujar Husen Asyari dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (6/3/2015).

Menurut Husen, berdasarkan perbincangan melalui media sosial Twitter dan Facebook selama dua bulan terakhir, tren positif Jokowi mengalami penurunan sebesar 51 persen dibanding tentang kinerja sejumlah kementerian.

Beberapa kementerian, yaitu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengalami tren positif mencapai 70 persen. Selain itu, Kementerian Dalam Negeri mencapai 69 persen, Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar 64 persen, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencapai 64 persen.

Husen mengatakan, penurunan tren positif itu sebagian besar disebabkan isu pencalonan Budi Gunawan sebaga kepala Polri. Isu tersebut merupakan hal yang paling dominan diperbincangkan dalam dua bulan terakhir.

Bahkan, menurut Husen, saat Budi Gunawan tidak dilantik oleh Presiden, sentimen positif Jokowi tetap mengalami penurunan.

Husen mengatakan, hal itu terjadi karena keputusan Jokowi dianggap oleh para netizen bukan sebagai solusi, melainkan ketidaktegasan Jokowi untuk melindungi KPK. (baca: LSI: Mayoritas Responden Nilai Jokowi Lamban dan Kurang Tegas Sikapi Kisruh KPK-Polri)

"Apalagi waktu itu banyak yang membandingkan Jokowi dengan sikap Susilo Bambang Yudhoyono untuk penanganan konflik KPK-Polri," kata Husen.

Untuk mekanisme pengumpulan data penelitian, Husen menjelaskan, peneliti mengumpulkan segala tulisan yang memiliki kata kunci Jokowi dalam media sosial. Berbagai tulisan tersebut kemudian dikumpulkan menjadi satu, dan dipisahkan antara tren positif dan negatif sesuai isi pembicaraan.

Peneliti menggunakan program khusus yang diberi nama Bandit (Branding Analytic Network Detector Issue Tracker).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com