JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai ada yang salah dengan sistem pendidikan Indonesia sehingga aksi begal marak belakangan ini. Kalla pun menghubungi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan untuk memperbaiki sistem pendidikan.
"Pak JK menyatakan, pasti ada yang salah dengan pendidikan kita. Pendidikan itu ada tiga aspek, aspek keluarga, aspek sekolah, dan aspek lingkungan. Jadi, pendidikan itu bukan sama dengan sekolah ya, melainkan ketiga-tiganya," kata Anies di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (2/3/2015).
Menurut Anies, pendidikan bukan hanya diterapkan melalui sekolah. Ada dua aspek lainnya yang juga masuk dalam sistem pendidikan, yakni aspek keluarga dan aspek lingkungan. Tiga aspek inilah yang menurut Anies harus diperbaiki jika ingin memperbaiki kualitas pendidikan.
"Bahkan saya sempat sampaikan bahwa kita harus review (tinjau) semua yang menjadi permainan anak-anak kita," ujar Anies.
Ia pun meminta pihak sekolah untuk responsif jika ada gejala kekerasan yang terjadi pada siswa. Ia juga meminta masyarakat dan keluarga untuk lebih responsif.
"Lingkungan juga begitu. Kalau melihat lingkungan yang sudah berkumpul, beraktivitas bersama, diperhatikan jika ada kecenderungan melakukan kekerasan, cepat-cepat masyarakat itu harus merespons. Sekolah, keluarga, lingkungan, itu yang harus saya sampaikan kepada Pak JK," papar Anies.
Selanjutnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan mengundang pakar, siswa, guru, dan orangtua untuk mengikuti pertemuan di kementerian untuk membahas masalah ini.
Sebelumnya, Kalla meminta Anies Baswedan untuk meneliti fenomena aksi begal yang kini marak dilakukan kelompok anak muda. Selain untuk mengetahui akar penyebab dan solusi pencegah aksi begal, penelitian juga dilakukan agar bisa membantu aparat keamanan untuk mengatasinya. Kalla mengaku terkejut dengan aksi tersebut di tengah-tengah persoalan bangsa.
Kalla menambahkan, kebiasaan anak-anak melakukan kekerasan terhadap teman-temannya di sekolah menjadi kebiasaan yang harus dicegah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.