Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kakak-Adik Berebut Suara...

Kompas.com - 01/03/2015, 15:41 WIB


KOMPAS.com - "Hatta, Hatta, Hatta...," teriak para kader Partai Amanat Nasional sebelum pembukaan Kongres IV di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Sabtu (28/2) malam. Mereka pendukung Hatta Rajasa, Ketua Umum PAN periode 2010-2015 yang kembali maju dalam bursa pencalonan Ketua Umum PAN.

Teriakan itu dibalas kader lain yang juga berada di ruang yang sama. "Bang Zul, Bang Zul, Bang Zul..., teriak mereka. "Hidup Bang Zul," sambut kader lain yang mendukung Zulkifli Hasan, yang juga maju dalam pemilihan ketua umum.

Hatta dan Zulkifli sering menyatakan, hubungan keduanya seperti kakak-adik. Hatta sang kakak dan Zulkifli sebagai adik. Namun, dalam Kongres IV kali ini, kakak-adik itu berhadapan, memperebutkan posisi Ketua Umum PAN periode 2015-2020.

Untuk menjadi ketua umum, kandidat harus menggaet minimal 298 suara. Untuk itu, keduanya sama-sama menebar pengaruh guna menjaring dukungan sebanyak 592 pemilik suara.

Hatta, misalnya, mengumpulkan para pimpinan DPD dan DPW di Bali sejak Rabu hingga Sabtu. Selama tiga hari mereka diinapkan di Hotel Grand Inna, Kuta, Bali, untuk konsolidasi. Tim Hatta menyewa sekitar 200 kamar di hotel tersebut.

Wakil Ketua Umum PAN, yang juga pendukung Hatta, Dradjad H Wibowo menuturkan, sampai pembukaan kongres, sudah 350-400 pemilik hak suara sah yang pro Hatta.

Sebelumnya, fungsionaris PAN Bima Arya, yang juga pendukung Hatta, menyatakan, jumlah itu diyakini terus bertambah karena tak sedikit pimpinan DPD dan DPW, yang awalnya mendukung Zulkifli, menyeberang ke Hatta.

Berdasarkan informasi, sejumlah pimpinan DPD dan DPW bertolak dari Yogyakarta (tempat konsolidasi pendukung Zulkifli) ke Bali (tempat konsolidasi pendukung Hatta). Bahkan menjelang pembukaan, masih ada pemilik suara yang ingin bergabung mendukung Hatta.

Kubu Zulkifli juga mengonsolidasikan kekuatan tiga hari sebelum kongres. "Selama tiga hari DPD dan DPW konsolidasi di Yogyakarta," ujar Ketua Umum Barisan Muda Penegak Amanat Nasional, yang pro Zulkifli, Yandri Susanto.

Konsolidasi bukannya tanpa tantangan. Pada Rabu (25/2) malam, para pendukung Zulkifli kaget dengan kehadiran seseorang yang dikenali sebagai pendukung Hatta di Hotel Sheraton, Yogyakarta, yang menjadi markas konsolidasi mereka.

Habib Alkaf dari Cirebon, Jawa Barat, mengaku, dia menemukan penyusup itu di depan lift di lobi hotel. "Saat saya tanya ngapain ke sini, dia kabur," ujar Habib Alkaf di Yogyakarta. Setelah kehadiran anggota tim lapangan tersebut, salah satu pemilik hak suara dikabarkan menghilang dari kamarnya.

Tim sukses Zulkifli pun bekerja keras menjaga para pemilik suara. Persaingan memperebutkan dan menjaga suara demi kursi Ketua Umum PAN 2015-2020 memang memanas.

Zulkifli pun memberangkatkan rombongan pendukungnya dari Yogyakarta ke Bali menggunakan dua pesawat. Sesampai di Bali, untuk menjaga dukungan, tim Zulkifli bahkan mengarantina 368 pemegang hak suara. Sebanyak 368 pimpinan DPD, DPW, dan pimpinan organisasi otonom dikumpulkan di tiga hotel di Bali. Salah satunya di Hotel Melia, Bali.

Isu "culik-menculik" pemilik hak suara mewarnai kongres kali ini. Seorang peserta kongres mengatakan, sesampainya di Bali, mereka langsung didekati tim lapangan kedua kandidat.

Awalnya, bersama sesama pemilik suara dan kader lain, ia ditampung di Griya Bunga, Kuta, Bali, sebagai tempat transit. Setelah berjam-jam di tempat transit, mereka kemudian dibawa ke Hotel Melia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com