Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Australia, Kalau Tidak Ikhlas Mending Tidak Usah Ngasih"

Kompas.com - 22/02/2015, 17:02 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi pengumpulan koin untuk Australia di Bundaran Hotel Indonesia hari ini telah menarik perhatian masyarakat. Banyak masyarakat yang menyumbangkan uang koinnya sebagai bentuk dukungan terhadap aksi ini.

Salah satunya adalah Novian. Ketika melewati pinggir Bundaran HI, dia mengeluarkan uang receh yang ada di sakunya untuk disumbangkan dalam aksi itu. Tidak hanya itu, dia juga menyuruh istrinya untuk mengeluarkan uang receh yang disimpan di dompet.

"Jangan disamakan bantuan kemanusiaan dengan aksi kriminalitas. Australia kalau tidak ikhlas mending tidak usah ngasih," ujar Novian.

Pernyataan Novian ini berkaitan dengan ucapan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang mengungkit bantuan untuk Indonesia kala Aceh dilanda tsunami. Warga lain yang ikut menyumbang, Adrian, juga mengatakan sangat tidak etis jika Australia mengungkit bantuan yang dia berikan.

Sependapat dengan Novian, Adrian mengatakan, tindak kriminal yang dilakukan warga Australia tidak sepatutnya disamakan dengan bantuan itu. "Enggak etislah. Pertama boikot Bali, sekarang ungkit-ungkit bantuan. Very low," ujar Adrian.

Hari ini, Koalisi Pro Indonesia melakukan aksi pengumpulan koin untuk Australia di Bundaran Hotel Indonesia. Sebuah spanduk biru digelar di pinggir jalan untuk mengumpulkan koin-koin dari warga.

Koordinator Koalisi Pro Indonesia Andi Sinulingga mengatakan, aksi ini merupakan respons dari pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott beberapa waktu lalu. "Ini untuk tunjukkan kepada mereka bahwa yang butuh Australia bukan hanya Indonesia, tapi dia juga butuh kita. Banyak warga kita yang dihukum mati di negara lain, tapi kita enggak pake ngancem," ujar Andi di Bundaran HI, Minggu.

Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Rabu (18/2/2015), mendesak Indonesia untuk mengingat kontribusi besar Canberra dalam bantuan setelah tsunami dahsyat tahun 2004 dan membayar kemurahan hati itu dengan membatalkan eksekusi dua warganya yang divonis mati dalam kasus perdagangan narkoba di Bali.

Indonesia telah menegaskan bahwa Andrew Chan (31 tahun) dan Myuran Sukumaran (33 tahun), pemimpin kelompok perdagangan narkoba yang disebut Bali Nine, akan berada di antara kelompok narapidana berikutnya yang akan menghadapi regu tembak. Namun, pihak Indonesia masih tutup mulut tentang kapan eksekusi akan berlangsung dan narapidana asing mana saja yang akan bergabung dengan dua warga Australia itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Nasional
Imigrasi Bakal Tambah 50 'Autogate' di Bandara Ngurah Rai

Imigrasi Bakal Tambah 50 "Autogate" di Bandara Ngurah Rai

Nasional
Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Nasional
Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

Nasional
Imigrasi Bakal Terapkan 'Bridging Visa' Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Imigrasi Bakal Terapkan "Bridging Visa" Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Nasional
Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

Nasional
Seluruh Kantor Imigrasi Kini Layani Pembuatan Paspor Elektronik

Seluruh Kantor Imigrasi Kini Layani Pembuatan Paspor Elektronik

Nasional
KPK Sebut Nasdem Sudah Kembalikan Rp 40 Juta dari SYL

KPK Sebut Nasdem Sudah Kembalikan Rp 40 Juta dari SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com