JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono memanjatkan doa lewat Twitter terkait kemelut politik yang terjadi belakangan ini. Meski tidak menyinggung apa kemelut tersebut, kicauan SBY itu muncul tidak lama setelah pembacaan putusan praperadilan yang diajukan Komisaris Jenderal Budi Gunawan.
Hakim Sarpin Rizaldi memutuskan bahwa penetapan tersangka Budi Gunawan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi tidak sah. (Baca: Ini Putusan Hakim)
"Ya Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Pemimpin, bangsa dan negara kami tengah Engkau uji sekarang ini. Tolonglah kami," kata SBY pada awal kicauan-nya, Senin (16/2/2015).
SBY meminta kepada Allah untuk memberi pencerahan batin dan kekuatan akal sehat kepada para elite dan pemimpin bangsa agar dapat mengambil pilihan yang tepat dan bijak.
"Ya Allah, kami malu mengatakan, di balik prahara ini, ternyata banyak kisah & drama yg berkaitan dgn nafsu utk meraih kekuasaan," kata SBY tanpa menjelaskan lebih jauh soal tweet-nya itu.
SBY mengatakan, dirinya tidak mengetahui semua cerita di balik layar terkait kemelut belakangan ini. "Tetapi Engkau Maha Tahu. Karenanya, setelah Kau berikan pelajaran, tolonglah kami," kata SBY.
"HambaMu memohon, tuntunlah para pemimpin kami agar mengutamakan kepentingan negara, bukan kepentingan pribadi masing-masing," ujar Ketua Umum Partai Demokrat itu.
SBY menambahkan, "Meskipun banyak yg berkuasa di negeri ini, tetapi Engkaulah yg Maha Kuasa. Bimbinglah agar kekuasaan mereka digunakan dgn benar."
Pada akhir kicauan-nya, SBY berharap kemelut politik tersebut segera berakhir. Pasalnya, masih banyak tugas negara dan pemimpin untuk rakyat Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.