Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersaksi untuk KPK, Zainal Arifin Mochtar Tak Takut Diteror

Kompas.com - 13/02/2015, 12:40 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Akademisi Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin Mochtar, tidak khawatir akan mendapatkan ancaman ataupun teror setelah ia menjadi saksi ahli bagi Komisi Pemberantasan Korupsi dalam sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (13/2/2015).

Pegiat anti-korupsi itu mengatakan, ia tidak pernah mendapat ancaman ataupun intimidasi terkait kasus tersebut. "Tidak perlu khawatirlah, kita kan negara hukum," kata Zainal seusai memberikan kesaksian, Jumat siang.

Zainal yakin bahwa dengan memberikan keterangan di sidang praperadilan, masalah ini akan segera selesai. Dengan begitu, teror yang disebut-sebut menimpa pimpinan, penyidik, hingga pegawai KPK pun akan segera berakhir.

"Saya berharap ini segera selesai karena (teror) ini ada orang memancing di air keruh. Ini karena ada keputusan yang belum selesai. Mudah-mudahan segera selesai," ujarnya.

Dalam keterangannya, ahli hukum tata negara tersebut menjelaskan seputar kewenangan KPK dalam mengambil keputusan penetapan tersangka meski hanya ada empat pimpinan KPK. Menurut dia, keputusan tersebut tetap sah.

Selain Zainal, KPK dalam sidang hari ini menghadirkan ahli hukum pidana dari Universitas Padjajaran, Bernard Arif Sidharta.

Laporan tentang adanya teror terhadap pegawai KPK diungkapkan oleh wakil ketua tim penyelesaian konflik KPK-Polri atau Tim 9, Jimly Asshiddiqie. Menurut Jimly, dua penyelidik aktif KPK batal bersaksi dalam sidang praperadilan yang diajukan Komisaris Jenderal Budi Gunawan karena mendapatkan ancaman. (Baca: Diteror, Penyidik KPK Batal Bersaksi dalam Sidang Praperadilan).

"Ada perasaan dari staf KPK, tidak nyaman dengan situasi sekarang ini, termasuk juga ada yang merasa diteror, diancam, diintimidasi," kata Jimly di Gedung KPK, Rabu (11/2/2015) siang.

Presiden Joko Widodo telah mendapatkan laporan tentang adanya ancaman terhadap staf KPK tersebut. Presiden Jokowi menyatakan sudah berkoordinasi dengan Kepolisian RI dan Komisi Pemberantasan Korupsi serta menginstruksikan agar kepolisian menangkap pelaku teror itu. (Baca: Jokowi Instruksikan Tangkap Peneror KPK-Polri).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com