Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan DPR: Bagaimana Nasib Esemka yang Sudah Digadang-gadang Jokowi?

Kompas.com - 12/02/2015, 18:19 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mempertanyakan nasib Esemka yang sempat digadang-gadang akan menjadi mobil nasional oleh Presiden Joko Widodo saat dia menjabat Wali Kota Solo. Menurut dia, seharusnya mobil Esemka yang buatan asli anak negeri itu terus diperjuangkan hingga menjadi mobil nasional.

"Bagaimana dengan Esemka yang sudah digadang-gadang? Anak didik kita membuat pesawat saja mampu, kalau sekadar buat mobil, masa tidak mampu?" kata Taufik, dalam sebuah diskusi  di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/2/2015) sore.

Hal tersebut disampaikan Taufik untuk menanggapi kehadiran Jokowi dalam penandatanganan kesepakatan antara perusahaan otomotif asal Malaysia, Proton, dan perusahaan milik mantan Kepala BIN Hendropriyono, PT Adiperkasa Citra Lestari. Jokowi menghadiri penandatanganan kerja sama itu di sela rangkaian kunjungan kerjanya ke Malaysia pada pekan lalu.

"Meskipun konteksnya business to business, tapi dengan kehadiran Pak Jokowi dengan PM Malaysia itu sudah ada tanda-tanda," ujar politisi Partai Amanat Nasional ini.

Taufik menduga, kehadiran Jokowi dalam acara itu karena faktor kedekatannya dengan Hendropriyono. Selain dekat dengan Jokowi dan PDI-P, Hendropriyono adalah salah satu tim sukses Jokowi-JK pada Pilpres 2014 lalu.

"Ini memang ada dorongan pihak tertentu atau Jokowi terlalu mudah melupakan Esemka itu," ujar Taufik.

Sebelumnya, Jokowi membantah perjanjian kerja sama antara Proton dan PT Adiperkasa Citra Lestari bukan ditujukan untuk pengembangan industri mobil nasional. Setelah dikritik banyak pihak, Jokowi mengatakan, jika berbicara tentang mobil nasional, dia akan mengangkat Esemka.

"Kalau bicara mobil nasional, tentu saya akan bicara Esemka," kata Jokowi saat tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (10/2/2015) dini hari.

Meski Jokowi membantah bahwa Proton akan masuk dalam program mobil nasional, ABCNews melaporkan, secara tertulis, Proton menyatakan bahwa kedua perusahaan akan melakukan studi kelayakan dan menjalani kerja sama dalam proyek mobil nasional di Indonesia. Jika penelitian menunjukkan proyek ini layak, perusahaan akan menandatangani perjanjian usaha patungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com