Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kompas TV" Raih Piala Adinegoro Selama Tiga Tahun Berturut-turut

Kompas.com - 09/02/2015, 20:08 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kompas TV kembali meraih penghargaan tertinggi di bidang jurnalistik, Piala Adinegoro. Kategori jurnalistik televisi Piala Adinegoro 2014 diraih Kompas TV pada tahun keempatnya mengudara dalam program Berkas Kompas dengan judul "Anak-Anak Sampah".

Tepat setahun yang lalu, Kompas TV juga menerima penghargaaan Adinegoro dalam program Garis Depan berjudul "Yang Terlupakan di Atambua". Sebelumnya, pada tahun 2012, Kompas TV juga pernah menerima Piala Adinegoro 2011 di kategori yang sama melalui program "Berkas Kompas" dengan judul Menggarami Lautan Garam.

Piala Adinegoro 2014 diserahkan pada saat Hari Pers Nasional yang kali ini diselenggarakan di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, tanggal 6-10 Februari 2015. Piala Adinegoro diterima Kompas TV oleh Mercy Tirayoh, reporter Berkas Kompas, Kompas TV.

Turut hadir menyaksikan penyerahan Piala Adinegoro Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosianna Silalahi.

"Ini merupakan komitmen Kompas TV untuk memberikan peliputan jurnalistik investigatif yang menyangkut kepentingan publik. Terima kasih dan rasa bangga kami bisa mendapatkan penghargaan ini selama tiga tahun berturut-turut sejak Kompas TV dibangun," ujarnya. 

Kebanggaan ini tentunya juga dirasakan oleh tim Berkas Kompas yang meramu program ini. Odit Praeseno Hadi, selaku produser Berkas Kompas, mengakui bahwa saat ia bergabung dengan Kompas TV, ia tidak membangun satu tim saja, tetapi "Keluarga Besar Berkas Kompas".

"Penghargaaan Adinegoro ini adalah penghargaan kedua yang diterima Berkas Kompas. Bahkan, sebelumnya kami telah mengumpulkan 19 penghargaan skala nasional dan internasional. Tanpa gairah dan kerja keras, mustahil semua bisa dilalui," tambahnya.

Berkas Kompas merupakan salah satu program investigative reporting yang diproduksi sendiri oleh Kompas TV. Program ini menelisik tuntas berbagai skandal publik, ketidakadilan, ketimpangan, kemiskinan, kriminal kelas teri, hingga kejahatan kerah putih yang menggerogoti Indonesia.

Baca juga: Fotografer Kompas.com Raih Piala Adinegoro lewat Karya Foto Drone

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com