Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candaan Jusuf Kalla soal HMI "Naik Pangkat"

Kompas.com - 05/02/2015, 22:28 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla melayangkan pujian untuk Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), saat menghadiri Dies Natalis ke-68 HMI, di Jakarta Convention Center, Senayan, Kamis (5/2/2015) malam. Menurut dia, HMI mengalami kemajuan, terutama dalam hal pemilihan tempat penyelenggaraan peringatan dies natalis.

"Saya lihat hari ini HMI naik pangkat, kalau dulu dies natalis di Masjid Sunda Kelapa atau Al-Azhar, sekarang di JCC. Ini mengalahkan acara KAHMI, sekali-kali boleh lah," seloroh Kalla saat membuka acara.

Selain Kalla, hadir pula sejumlah tokoh jebolan HMI seperti Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyldan Baldan, Ketua DPD Irman Gusman, Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung.

Kalla mengatakan, ketika ia masih aktif di HMI, biasanya perayaan Dies Natalis hanya diramaikan dengan kesenian orkes. Namun, pada peringatan malam ini, menurut dia, hiburan yang disuguhkan panitia lebih meriah dari biasanya. Selain itu, menghadiri acara HMI, kata Kalla, membuatnya merasa lebih muda karena selalu dipanggil "Kanda".

"Saya selalu ingin kalau hadir di sini saya merasa muda karena umur saya kepala 7 selalu dipanggil Kanda atau Kakak. Kalau panggil Kanda pasti HMI itu," katanya, disambut tawa hadirin.

Setelah pujian, Kalla juga memberikan kritik terhadap aktivis HMI yang masih menempuh pendidikan di bangku kuliah. Menurut dia, banyak aktivis HMI yang turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi lupa dengan tugas utama sebagai mahasiswa yaitu belajar. Ia mengingatkan, Indonesia juga membutuhkan orang hebat yang dapat membangun bangsa dan negara.

"Kemajuan enggak hanya di situ (demo). Itu perlu, tapi bangsa perlu scientist, butuh doktor, insinyur, profesor, profesional, butuh birokrat hebat, pemimpin, butuh pengusaha besar. Jadi HMI bukan digambarkan secara sederhana tadi," ujar Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Ganjar-Mahfud Tegaskan Tetap pada Petitum Awal

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Ganjar-Mahfud Tegaskan Tetap pada Petitum Awal

Nasional
Tim Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Sebut 5 Pelanggaran yang Haruskan Pilpres Diulang

Tim Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Sebut 5 Pelanggaran yang Haruskan Pilpres Diulang

Nasional
3 Cara Isi Saldo JakCard

3 Cara Isi Saldo JakCard

Nasional
Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini

Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini

Nasional
Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan 'Amici Curiae', Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan "Amici Curiae", Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

Nasional
MA Tolak Kasasi Bambang Kayun

MA Tolak Kasasi Bambang Kayun

Nasional
Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Nasional
Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Nasional
KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke Luar Negeri

KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke Luar Negeri

Nasional
KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

Nasional
Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com