Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Benar, Hasto Dinilai Blunder Membiarkan Manuver Politik Abraham

Kompas.com - 05/02/2015, 16:33 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dinilai melakukan tindakan blunder terkait pengakuan adanya manuver politik yang dilakukan Ketua KPK Abraham Samad. Jika pernyataannya benar, Hasto telah melakukan pembiaran atas penyimpangan yang dilakukan penegak hukum.

"Ini blunder ya, kenapa enggak distop? Artinya, ada pembiaran yang dilakukan Hasto," kata pengamat politik, Emrus Sihombing, kepada Kompas.com, Kamis (5/2/2015).

Emrus mengatakan, kalaupun Hasto penasaran dengan motif pertemuan yang dikabarkan digagas Abraham itu, pertemuan cukup dilakukan satu kali. Pasalnya, sebagai politisi senior, Hasto tentu memiliki kemampuan untuk menganalisis niat Abraham.

"Nah, ini kenapa pertemuan sampai enam kali? Kalau kita analogikan, ya, ibaratnya ada seseorang perempuan mengadu diperkosa, tetapi dilakukan enam kali, apa iya itu masih diperkosa? Kenapa nggak menghindar?" ujarnya.

Emrus menambahkan, jika memang Hasto ingin mengungkap kebobrokan Abraham, seharusnya dapat dilakukan tidak lama setelah pertemuan tersebut. Ia menyesalkan langkah Hasto yang baru mengungkapkan persoalan saat ini.

"Kalau soal motif politis di belakangnya saya tidak tahu karena panggung politik itu sering kali di belakangnya ada motif transaksionalnya," ujarnya.

Hasto sebelumnya menuduh Abraham melakukan lobi politik agar dapat menjadi calon wakil presiden bagi Joko Widodo. Menurut Hasto, pertemuan pihaknya dengan Abraham dilakukan hingga enam kali.

Dalam pertemuan tersebut, menurut Hasto, Abraham menawarkan "bantuan hukum" terhadap kader PDI-P yang beperkara di KPK. (Baca: Hasto Sebut Abraham Tawarkan "Bantuan Hukum" asal Jadi Cawapres Jokowi)

Hal itu sudah disampaikan Hasto saat diperiksa Bareskrim Polri dan ketika dipanggil Komisi III DPR. Hasto mengaku hanya ingin mengungkap kebenaran. Ia menuduh Abraham telah menyalahgunakan wewenang, melanggar etika, bahkan melanggar pidana.

Hasto mengatakan, dirinya baru mengungkapkan manuver politik Abraham lantaran keputusan KPK yang menetapkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka. Ia merasa ada korelasi antara manuver Abraham dan penetapan tersangka tersebut. (Baca: Hasto: Pernyataan Abraham Menunjukkan Kaitan dengan Penetapan Tersangka BG)

Abraham sudah membantah tuduhan yang diarahkan kepadanya. Ia merasa ada upaya untuk mengkriminalisasi KPK terkait penanganan kasus Komjen Budi Gunawan. (Baca: Belum Ada Bukti dari Hasto, KPK Tidak Bisa Bentuk Komite Etik Usut Abraham)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com