JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dinilai melakukan tindakan blunder terkait pengakuan adanya manuver politik yang dilakukan Ketua KPK Abraham Samad. Jika pernyataannya benar, Hasto telah melakukan pembiaran atas penyimpangan yang dilakukan penegak hukum.
"Ini blunder ya, kenapa enggak distop? Artinya, ada pembiaran yang dilakukan Hasto," kata pengamat politik, Emrus Sihombing, kepada Kompas.com, Kamis (5/2/2015).
Emrus mengatakan, kalaupun Hasto penasaran dengan motif pertemuan yang dikabarkan digagas Abraham itu, pertemuan cukup dilakukan satu kali. Pasalnya, sebagai politisi senior, Hasto tentu memiliki kemampuan untuk menganalisis niat Abraham.
"Nah, ini kenapa pertemuan sampai enam kali? Kalau kita analogikan, ya, ibaratnya ada seseorang perempuan mengadu diperkosa, tetapi dilakukan enam kali, apa iya itu masih diperkosa? Kenapa nggak menghindar?" ujarnya.
Emrus menambahkan, jika memang Hasto ingin mengungkap kebobrokan Abraham, seharusnya dapat dilakukan tidak lama setelah pertemuan tersebut. Ia menyesalkan langkah Hasto yang baru mengungkapkan persoalan saat ini.
"Kalau soal motif politis di belakangnya saya tidak tahu karena panggung politik itu sering kali di belakangnya ada motif transaksionalnya," ujarnya.
Hasto sebelumnya menuduh Abraham melakukan lobi politik agar dapat menjadi calon wakil presiden bagi Joko Widodo. Menurut Hasto, pertemuan pihaknya dengan Abraham dilakukan hingga enam kali.
Dalam pertemuan tersebut, menurut Hasto, Abraham menawarkan "bantuan hukum" terhadap kader PDI-P yang beperkara di KPK. (Baca: Hasto Sebut Abraham Tawarkan "Bantuan Hukum" asal Jadi Cawapres Jokowi)
Hal itu sudah disampaikan Hasto saat diperiksa Bareskrim Polri dan ketika dipanggil Komisi III DPR. Hasto mengaku hanya ingin mengungkap kebenaran. Ia menuduh Abraham telah menyalahgunakan wewenang, melanggar etika, bahkan melanggar pidana.
Hasto mengatakan, dirinya baru mengungkapkan manuver politik Abraham lantaran keputusan KPK yang menetapkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka. Ia merasa ada korelasi antara manuver Abraham dan penetapan tersangka tersebut. (Baca: Hasto: Pernyataan Abraham Menunjukkan Kaitan dengan Penetapan Tersangka BG)
Abraham sudah membantah tuduhan yang diarahkan kepadanya. Ia merasa ada upaya untuk mengkriminalisasi KPK terkait penanganan kasus Komjen Budi Gunawan. (Baca: Belum Ada Bukti dari Hasto, KPK Tidak Bisa Bentuk Komite Etik Usut Abraham)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.