Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto Usulkan Penyidik Bareskrim Gunakan Tes Kebohongan Saat Periksa Abraham Samad

Kompas.com - 04/02/2015, 21:19 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto mengusulkan agar penyidik Bareskrim Polri menggunakan tes kebohongan saat memeriksa Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad. Hal itu dikatakan Hasto saat memberikan keterangan dalam rapat dengan Komisi III DPR.

"Kami siap dipanggil oleh Bareskrim dan KPK itu sendiri. Saya usulkan agar digunakan tes kebohongan saat di Baresksrim, karena ini sangat berkaitan dengan ketegangan antara KPK dan Polri," ujar Hasto di ruang rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (4/2/2015).

Hasto menilai, publik perlu diberitahu fakta di balik penetapan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK. Ia juga merasa perlu membuktikan kebenaran, karena Abraham sebelumnya telah membantah adanya pertemuan dengan sejumlah politisi PDI-P Kepada Komisi III DPR, Hasto menjelaskan segala isi pertemuannya dengan Abraham Samad.

Menurut Hasto, dendam politik yang dilakukan Abraham Samad karena gagal menjadi calon wakil presiden, menjadi penyebab kisruh yang terjadi antara dua lembaga penegak hukum, yaitu KPK dan Polri. Hasto sendiri mengaku siap dimintai keterangannya apabila Komisi III merasa perlu untuk membentuk Komite Etik dalam menangani dugaan pelanggaran kode etik dan pelanggaran sumpah jabatan yang dilakukan Abraham Samad.

Dilanjutkan Hasto, penghormatan terhadap institusi bukan berarti menutup mata terhadap pelanggaran yang dilakukan orang-orang yang ada di dalam institusi. Ia berharap agar Komisi III DPR dapat melihat kasus ini secara objektif.

"Ini membuka peluang untuk mengembalikan roh pemberantasan korupsi. Tidak ada niat untuk memperlemah institusi KPK dan Polri. Saya akan pertanggungjawabkan secara politik dan hukum," kata Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com