Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Abraham, Tjahjo Kumolo Mengaku Tak Ada Obrolan Serius

Kompas.com - 04/02/2015, 17:23 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengakui dirinya ikut dalam pertemuan dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menjelang pelaksanaan pemilihan presiden 2014. Tjahjo mengaku hanya sekali bertemu Abraham.

Namun, Tjahjo menyebut bahwa pertemuan itu hanyalah obrolan ringan bersama empat orang lainnya. Tjahjo mengaku tidak ada yang aneh dalam pertemuan dengan Abraham itu. Sebagai seorang yang tidak berperkara, ia merasa bisa bertemu dengan siapa saja, termasuk Abraham.

“Saya kan orang bebas, bukan terdakwa, tersangka, bukan pengacara bukan dalam putaran kasus, yah tentu ketemu dengan semua orang masa nggak boleh? Toh ketemunya tidak empat mata,” kata Tjahjo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/2/2015).

Tjahjo menyebutkan bahwa pertemun itu terjadi pada bulan April 2014. Dalam pertemuan itu, lanjut dia, tidak ada hal serius yang dibahas. Tjahjo mengaku ikut dalam pertemuan itu lantaran diajak oleh teman yang juga teman dari Abraham.

“Omong kosong namanya ketemu, kita minta saya diajak ketemu temen kok, temennya beliau, sekadar ketemu saja, namanya ketemu, nggak ada agenda khusus. Nggak serius toh? Yang serius katanya yang pertemuan-pertemuan berikutnya, jadi saya nggak ikut-ikut. Wong 10 mata nggak ada yang serius,” ucap Tjahjo.

Saat ditanya mengapa pihak PDI-P baru mengungkap pertemuan itu sekarang dan tidak melaporkan ke Komisi Etik KPK sejak lama, Tjahjo berkilah. (baca: Tjahjo Kumolo Tidak Hadir di Komisi III Bahas Abraham Samad)

“Ini nggak ada hubungan dengan PDI-P, nggak ada hubungan dengan partai. Saya ketemu saja, wong diajak temennya Pak Abraham,” imbuh Menteri Dalam Negeri itu.

Tuduhan Abraham melakukan manuver politik pertama kali diungkap oleh pelaksana pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristianto. Menurut Hasto, pertemuan pihaknya dengan Abraham terjadi sebanyak enam kali, salah satunya diikuti Tjahjo.

Menurut Hasto, Abraham melakukan lobi politik untuk memuluskan keinginannya menjadi calon wakil presiden bagi Joko Widodo. Namun, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memutuskan Jusuf Kalla sebagai pendamping Jokowi.

Hasto sudah menjelaskan mengenai pertemuan tersebut saat diperiksa Bareskrim Polri dan dihadapan Komisi III DPR. (baca: Serang Abraham, Hasto Mengaku Tak Punya Niat Melemahkan KPK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com