Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serang Abraham, Hasto Mengaku Tak Punya Niat Melemahkan KPK

Kompas.com - 04/02/2015, 15:11 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan dirinya tidak ingin menyerang atau melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia mengaku tetap memberi rasa hormat kepada KPK.

Namun, Hasto mengaku hanya ingin mengungkap kebenaran soal manuver politik Ketua KPK Abraham Samad. Ia menuduh Abraham telah menyalahgunakan wewenang, melanggar etika, bahkan melanggar pidana.

Hal itu disampaikan Hasto dalam rapat bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (4/2/2015).

"Tidak ada niat sedikit pun memperlemah KPK," kata Hasto.

Hasto mengatakan, dirinya baru mengungkapkan manuver politik Abraham lantaran keputusan KPK yang menetapkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka. Ia merasa ada korelasi antara manuver Abraham dengan penetapan tersangka tersebut.

Selain itu, Hasto kesal dirinya disebut melakukan fitnah oleh Abraham. Hasto kembali menjelaskan enam kali pertemuan antara pihaknya dengan Abraham sebelum Pilpres 2014. Pertemuan pertama, kata dia, dilakukan di Capital Residence di SCBD.

Menurut dia, pertemuan itu juga dihadiri Tjahjo Kumolo yang saat itu menjabat Sekretaris Jenderal PDI-P. (baca: Tjahjo Kumolo Tidak Hadir di Komisi III Bahas Abraham Samad)

Pertemuan kedua, kata Hasto, kembali dilakukan atas insiatif Abraham. Saat itu, kata Hasto, Abraham mengaku bahwa salah satu kader PDI-P yang dijerat KPK dapat divonis ringan karena bantuannya.

Dalam pertemuan kedua hingga kelima, kata Hasto, secara intens membahas soal Pilpres. Hasto menganggap wajar karena saat itu Abraham masuk dalam bursa calon wakil presiden. Namun, Hasto tidak menjelaskan secara detail seluruh pertemuan tersebut seperti waktu dan tempat;.

Hasto menyebut Abraham saat itu melakukan lobi politik untuk memuluskan menjadi cawapres bagi Joko Widodo. Namun, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memutuskan Jusuf Kalla sebagai cawapres.

Hasto menambahkan, setelah pengumuman keputusan Megawati, dirinya ditugaskan bertemu Abraham untuk menyampaikan keputusan partai. Ia lalu mendatangi rumah Abraham di Pulomas pukul 00.30 WIB. Saat itu, Hasto mengaku kaget atas jawaban Abraham.

"Beliau sampaikan yang sebabkan ini (tidak jadi cawapres) Budi Gunawan sesuai hasil sadapan," kata Hasto.

Abraham sudah membantah tuduhan yang diarahkan kepadanya. Ia merasa ada upaya untuk mengkriminalisasi KPK terkait penanganan kasus Komjen Budi Gunawan. (Baca: Abraham Yakin Kriminalisasi terhadap KPK Terkait Erat dengan Kasus Budi Gunawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com