KOMPAS.com — Musibah AirAsia QZ8501 masih menjadi pusat perhatian pada hari ke-72 pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Selasa (30/12/2014). Pada hari yang cukup sibuk ini, Jokowi menyempatkan diri mengunjungi perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, hingga akhirnya mendarat di Surabaya, Jawa Timur.
Keputusan Jokowi yang mengunjungi perairan Pangkalan Bun cukup dapat dikatakan tidak sesuai jadwal, atau mendadak setelah mendapat laporan temuan serpihan yang diduga bagian pesawat. Jokowi pun memilih menggunakan pesawat Hercules C-130 ketimbang menggunakan pesawat kepresidenan. Pada hari ini juga ditemukan jenazah korban AirAsia.
Jokowi ke perairan Pangkalan Bun menggunakan pesawat Hercules C-130 yang terbang rendah di ketinggian 1.000 kaki atau 300 meter di atas permukaan laut. Ia memantau dari udara usaha pencarian pesawat AirAsia QZ8501. Beberapa kali ia tampak memberikan perintah kepada kapal perang yang memang ditugaskan membantu Basarnas mencari pesawat naas tersebut.
Meski naik pesawat Hercules di atas perairan Pangkalan Bun, Jokowi tidak mendarat di Bandar Udara Iskandar, Pangkalan Bun. Ia justru langsung menuju Surabaya untuk bertemu dengan keluarga para korban AirAsia QZ8501.
Di Surabaya, Jokowi menyalami sekitar 200 orang keluarga penumpang AirAsia yang masih menantikan proses pemindahan jenazah dari lokasi SAR di sekitar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Setelah satu per satu anggota keluarga disalami, Jokowi memberikan pernyataannya.
Ketika bertemu dengan para keluarga korban, Jokowi mencoba meyakinkan mereka bahwa pemerintah mengerahkan segala daya untuk menemukan pesawat dan korban yang hilang.
Setelah bertemu keluarga, Jokowi memberikan pernyataan pers. Setelah itu, dia kembali ke Jakarta. Sebelumnya, Jokowi memantau lokasi pencarian yang ada di perairan laut Jawa atau sekitar 100 mil dari Pangkalan Bun. Jokowi memantau dari Hercules C-130 yang terbang rendah di ketinggian 1.000 kaki atau 300 meter di atas permukaan laut.
Menerima George Soros
Pada hari itu, ada juga peristiwa yang luput dari perhatian publik di tengah derasnya pemberitaan AirAsia, yakni pertemuan Jokowi dengan George Soros.
Tidak diketahui apa saja yang dibahas antara Kepala Negara dengan orang yang berada di balik rontoknya bank sentral Inggris, Bank of England, pada krisis mata uang Inggris 1992. Soros adalah Ketua Open Society Foundations.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.