Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ke-55 Jokowi-JK: Guncangan dari Banjarnegara

Kompas.com - 30/01/2015, 17:00 WIB
Wisnubrata

Penulis


Pemerintahan Jokowi-JK telah genap 100 hari, Selasa (27/1/2015), sejak dilantik 20 Oktober 2014. Kebijakan strategis dan langkah politik dari para pejabat baru pemerintahan menjadi sorotan. Kompas.com hari ini menulis 100 artikel yang berisi kebijakan dan peristiwa menonjol yang terjadi dalam 100 hari pemerintahan baru dari hari ke hari.

KOMPAS.com — Sabtu pagi, 13 Desember 2014, Presiden Joko Widodo menerima kabar duka dari Banjarnegara. Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Jemblungan, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Jumat malam sebelumnya.

Hari Sabtu itu adalah hari ke-55 Jokowi menjadi presiden didampingi Jusuf Kalla sebagai wakil presiden.

Jusuf Kalla yang juga adalah Ketua Palang Merah Indonesia segera menginstruksikan PMI untuk terjun langsung ke lokasi longsor guna membantu proses evakuasi korban dalam bencana tersebut.

"Saya sudah instruksikan PMI untuk menerjunkan dua unit kendaraan amfibi, yakni Hagglund ke lokasi tanah longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah," kata Kalla melalui akun Twitter-nya, yakni @Pak_JK, pada Sabtu (13/12/2014).

Kalla mengatakan, kendaraan jenis Hagglund yang dimiliki PMI tersebut diperkirakan bisa memasuki lokasi-lokasi tanah longsor yang sulit ditembus. Selain itu, PMI juga akan mengerahkan dua truk tangki air yang berada di gudang regional Semarang untuk memenuhi kebutuhan air bersih para korban tanah longsor.

PMI, lanjut Kalla, masih terus berupaya melakukan evakuasi korban tanah longsor, bekerja sama dengan TNI-Polri, BPBD, Tagana, dan unsur-unsur lainnya. (Baca: Kalla Instruksikan PMI Bantu Evakuasi Korban Longsor Banjarnegara)

Atas terjadinya bencana tersebut, Kalla menyampaikan rasa berdukanya, dan mendoakan agar para korban yang meninggal diterima di sisi Tuhan.

Sementara Presiden Jokowi meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengantisipasi daerah rawan bencana di Banjarnegara dan daerah rawan lainnya di Tanah Air.

"Mereka diminta mengantisipasi dan mewaspadai daerah-daerah rawan longsor, banjir, dan lainnya untuk mencegah terjadinya korban jiwa yang lebih besar," ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto kepada Kompas, Sabtu (13/12/2014) malam, di Jakarta.

Menurut Andi, Presiden Jokowi telah menginstruksikan kepada Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya untuk melihat kembali peta daerah rawan dan mengambil langkah-langkah cepat dari potensi nasional sehingga bisa mengantisipasi kemungkinan bencana terulang kembali.

Khusus untuk longsor di Banjarnegara, Jokowi menginstruksikan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pekerjaan Umum Mochamad Basuki Hadimuljono, dan Kepala BNPB Syamsul Maarif untuk mengoordinasi penanganan tahap darurat di lokasi mulai dari pengungsian, pencarian korban selamat dan yang meninggal, evakuasi, perbaikan infrastruktur jalan menuju lokasi, dan bantuan terhadap warga.

Instruksi juga diberikan kepada pimpinan Bank Rakyat Indonesia untuk membantu pembelian bahan-bahan makanan, kesehatan, dan kebutuhan lainnya untuk penyelamatan korban dan warga. (Baca: Jokowi Minta Menteri dan BNPB Antisipasi Daerah Rawan Bencana)

Sabtu malam itu, di sela-sela kesibukannya, Jokowi mempersiapkan diri untuk mengunjungi lokasi longsor. Presiden didampingi sejumlah menteri berniat memantau proses jalannya evakuasi dan pencarian korban. Hari ke-55 itu, Jokowi bersiap blusukan lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com