KOMPAS.com — Presiden berkunjung ke Busan, Korea Selatan, pada hari ke-53 pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, sementara Wakil Presiden berkunjung ke Karawang, Jawa Barat. Dua-duanya memiliki tujuan strategis untuk memastikan roda ekonomi negara berjalan dengan baik.
Jokowi menggunakan pesawat kepresidenan, sedangkan Jusuf Kalla menumpang helikopter menuju Karawang dari Cilangkap. Wapres meresmikan pabrik baru PT Astra Honda Motor di Kawasan Industri Indotaisei Sektor II, Karawang, Jawa Barat, Kamis (10/12/2014). (Baca: Resmikan Pabrik, Wapres Jusuf Kalla Menumpang Helikopter)
Dari karawang, Wakil Presiden Jusuf Kalla menandatangani nota kesepahaman antara dirinya selaku Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (11/12/2014).
Di Cilangkap, Kalla sempat menyinggung kebijakan Jokowi soal penanganan terhadap kasus narkoba. Menurut Kalla, Presiden Joko Widodo hanya menjalankan kewenangannya untuk menolak atau menyetujui pengajuan grasi oleh 64 terpidana mati kasus narkoba. Ia menganggap wajar jika Presiden menolak semua permohonan tersebut.
Kalla mengatakan, yang memberikan hukuman mati terhadap para narapidana tersebut bukanlah Jokowi, melainkan pengadilan. Jokowi juga mendapat masukan pertimbangan dari Mahkamah Agung terkait permohonan grasi tersebut. (Baca: JK: Wajar Presiden Tidak Beri Pengampunan ke Orang yang Telah Rusak Bangsa)
Di Korea Selatan, Presiden Joko Widodo mengapresiasi Pemerintah Korea Selatan dalam menangani tragedi tenggelamnya kapal ikan Oryong 501 asal Korea Selatan di Laut Bering, Rusia. Dalam kapal Oryong itu memang terdapat 35 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia.
"Saya mengapresiasi dan menghargai reaksi cepat tim Korea dalam penanganannya," kata Presiden Jokowi kepada Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye saat memberikan pengantar dalam pertemuan bilateral Indonesia-Korea Selatan di Busan, Korea Selatan, Kamis (11/12/2014).
Jokowi menyampaikan keprihatinan dan simpatinya atas tragedi yang terjadi pada 1 Desember 2014 tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga meminta agar secepatnya dibentuk komisi bersama antara menteri luar negeri kedua negara untuk semakin meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dengan Korea Selatan. (Baca: Jokowi Apresiasi Kesigapan Korsel dalam Tangani Tenggelamnya Kapal Oryong)
Sementara itu, di Karawang, Jusuf Kalla juga menyampaikan apresiasi saat meresmikan pabrik baru Astra Honda Motor dengan guyonan-guyonan yang menjadi ciri khasnya. Wapres menyebut Honda sebagai trademark atau merek yang melekat pada benak orang Indonesia.
"Di samping bahwa motor Honda menjadi kebutuhan komersial, jadi ojek dan kepentingan lainnya, untuk diketahui bahwa Honda sudah trademark di Indonesia. Kalau orang naik sepeda motor, oh itu (disebut) naik Honda," ucap Kalla disambut tawa hadirin. (Baca: Kelakar Jusuf Kalla tentang Merek Honda)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.