Aqil berharap, apa pun keputusan Presiden Joko Widodo bisa segera menyelesaikan konflik antara kedua institusi. Dengan begitu, baik KPK dan Polri bisa menjalankan tugasnya secara maksimal untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan kepentingan kelompok atau orang per orang.
"Kita harapkan KPK, polisi segera akur, Golkar segera bersatu, PPP segera rekonsiliasi udah itu aja yang paling penting," kata Aqil.
Saat ditanya pendapatnya apakah Budi harus dilantik atau tidak, Aqil menyerahkan keputusan itu kepada Presiden yang mempunyai hak prerogatif.
"Nah itu urusan presiden, sudah ada tim independen," ujarnya.
Hingga hari ini, Presiden Jokowi belum memutuskan apakah Budi jadi dilantik sebagai Kapolri atau tidak. Sebelumnya, Presiden memutuskan menunda pelantikan setelah Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Budi sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi.
Selain membahas isu nasional, Aqil mengaku tujuan utama kedatangannya menemui JK adalah menyampaikan undangan harlah NU ke-89 pada Sabtu (31/1/2015) malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.