Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Budi Gunawan Kecewa dengan Tim Independen

Kompas.com - 29/01/2015, 18:42 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa Hukum Komisaris Jenderal Budi Gunawan, Razman Nasution, menyatakan bahwa tim independen bentukan Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan masalah antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri), bukanlah tim yang independen. Razman menilai bahwa beberapa orang yang berada di tim tersebut sudah menyatakan pendapatnya terkait kisruh KPK-Polri, sebelum masuk ke dalam tim yang beranggotakan 9 orang tersebut.

"Orang independen itu, adalah orang yang tidak terkooptasi dan tidak menyampaikan statement sebelum dia menjadi anggota dan atau tidak menyampaikan sesuatu sebelum ada putusan dari tim yang dibentuk," ujar Razman, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Razman kemudian menyebut nama mantan Wakil Kepala Polri Komjen Oegroseno. Razman mengatakan, sebelum Oegroseno masuk ke dalam tim, dia sudah mengeluarkan statement yang menyatakan bahwa seolah-olah ada yang tak lazim dalam pengangkatan Budi Gunawan sebagai Kapolri.

"Pak Oegro sudah bicara miring. Tim independen ini tidak independen. Coba lihat dia ngomong apa," kata Razman.

Razman juga mengkritik sistem kerja tim independen yang dinilai sangat cepat dan tanpa melakukan investigasi kepada Budi Gunawan maupun Bambang Widjojanto. Razman menegaskan bahwa hingga saat ini tim sembilan belum menemui Budi Gunawan untuk menanyakan kasus yang menimpa Kepala Lembaga Pendidikan Polri tersebut.

"Ini belum kerja mana-mana, belum nanya mana-mana, tahu-tahu di-publish ada keputusan. Ini apa? Fakta independen yang mendasari putusan itu apa? Ini public opinion yang dipublikasi. Saya protes keras," ucap Razman.

Razman menyarankan agar Presiden Joko Widodo meminta pendapat dan masukan dari lembaga resmi, dibanding meminta pendapat dan masukan lewat tim yang hingga saat ini belum memiliki surat keputusan dari Presiden.

"Presiden punya Wantimpres. Itu lembaga resmi negara yang didirikan untuk memberi pertimbangan. Mintalah pendapat mereka," kata Razman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com