Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Pendukung Hanya Jadikan Jokowi sebagai Alat

Kompas.com - 29/01/2015, 09:58 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego mengatakan, partai-partai pendukung pemerintah yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) terlihat sangat pragmatis. Keberadaan Joko Widodo sebagai Presiden, menurut dia, hanya sebagai alat untuk meraih kekuasaan.

"Partai pendukung Jokowi memang pragmatis. Tidak ada ideologi permanen, semua itu hanya pemanis bibir saat kampanye," ujar Indria, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/1/2015).

Menurut Indria, ketika pemerintahan sudah berjalan, masing-masing partai politik berusaha merealisasikan agenda tersembunyi untuk meraih kekuasaan sebanyak-banyaknya. Hal itu kata dia, terlihat dalam pemilihan menteri, jaksa agung, hingga penunjukan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri.

Indria mengatakan, dengan menjadikan Jokowi sebagai alat, maka keputusan yang diambilnya dianggap tidak memberikan keuntungan bagi partai pendukung. Bahkan, menurut Indria, partai-partai pendukung justru berpotensi untuk menyerang balik Jokowi.

Indria kemudian membandingkan Jokowi dengan Susilo Bambang Yudhoyono, dalam posisinya di partai. 

"Jokowi beda dengan SBY. Kalau SBY memang ketua umum partai, dia punya pengaruh besar dalam menjalankan kepemimpinannya," kata Indria.

Dalam polemik KPK dan Polri, tekanan kepada Jokowi, menurut Indria, tidak hanya datang dari partai pengusungnya saja. Kemungkinan besar, kata dia, partai oposisi juga sedang berusaha memanfaatkan situasi untuk mencari kelemahan Jokowi secara konstitusi.

Meski sebagian partai di luar pemerintahan tampaknya mendukung, hal itu bisa saja menyulitkan Jokowi. Menurut Indria, Jokowi seharusnya menyadari bahwa ia adalah Presiden RI, dan bukan lagi seorang petugas partai.

Loyalitas Jokowi seharusnya tidak lagi diberikan pada partai, tetapi bertanggung jawab kepada rakyat. Oleh karena itu, Indria mengatakan, dibutuhkan keberanian Jokowi untuk melepaskan diri dari tekanan partai-partai pendukungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com