Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Pisahkan Jokowi dari Rakyat, Jangan Biarkan Jokowi Sendirian..."

Kompas.com - 29/01/2015, 06:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Tim Independen untuk mengatasi perseteruan Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Kepolisian RI, Syafii Maarif, membuat pernyataan mengejutkan terkait pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai kepala Polri. Menurut Syafii Maarif, pencalonan Budi Gunawan bukan atas inisiatif Presiden. (Baca: Ketua Tim Independen: Pencalonan Budi Gunawan Bukan Inisiatif Jokowi)

Kondisi ini, kata Syafii, bisa terjadi karena Jokowi diusung oleh partai politik, tetapi bukan dalam status sebagai tokoh partai. Meski dipilih oleh rakyat, Syafii menyebut tekanan terbesar yang dipilih Jokowi didapat dari partai. Karena itu, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini meminta Jokowi tetap berpihak kepada rakyat. (Baca: Tim Independen: Jokowi Dapat Tekanan dari Partai!)

"Dia memang diusung partai, tetapi dia dipilih rakyat. Utamakan rakyat kan paling bagus. Kalau rakyat bela Presiden, koalisi enggak akan banyak (aksi)," kata Syafii, Rabu (28/1/2015).

Sekadar kilas balik dari pernyataan Syafii, Joko Widodo memang terpilih menjadi presiden atas dukungan besar yang diberikan para relawan. Meski pasangan Jokowi bersama Jusuf Kalla diusung oleh PDI Perjuangan dan koalisi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat, kerja keras relawan-lah yang menjadikan Jokowi mengungguli pasangan Prabowo-Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014.

Ketika telah disahkan menjadi pemenang Pilpres 2014, Jokowi memberikan ucapan terima kasihnya kepada relawan, selain kader partai politik yang telah mengusungnya. Karena itu, Jokowi mengaku kaget saat mendapat kabar bahwa para relawan ini akan membubarkan diri saat Jokowi resmi menjabat. (Baca: Jokowi Kaget Ada Relawan yang Mau Bubar Usai Pilpres)

Akan tetapi, Jokowi menahan pembubaran sejumlah kelompok relawan. Menurut dia, relawan masih dibutuhkan untuk mendampinginya saat memerintah. Relawan dianggap dibutuhkan untuk mengawal pemerintahannya.

"Ini baru mulai kerjaan, kok membubarkan diri. Relawan masih dibutuhkan sampai 5 tahun ke depan," kata Jokowi saat temu relawan dalam Rapat Koordinasi Nasional II Pro Jokowi (Projo) di Hotel Whiz, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (23/8/2014) siang. 

Permintaan Jokowi untuk tetap mendampinginya pun dijawab oleh relawan. Menurut Presidium Seknas Jokowi Raharja Waluyo Jati, relawan berkomitmen membentuk kabinet yang bersih. Jika ternyata kabinet yang terbentuk jauh dari harapan rakyat, kata Raharja, para relawan siap menjadi barisan terakhir yang dipercaya rakyat untuk mengawal pemerintah.

"Meski komposisi terburuk pun, peran kami berlipat ganda. Kami para relawan akan jadi benteng terakhir dari kepercayaan rakyat Indonesia yang mendukung Jokowi-JK," ujar Raharja dalam diskusi bertajuk "Kabinet Satu Suara Rakyat" di Jakarta, Sabtu (25/10/2014).

Raharja menegaskan, relawan tidak akan meninggalkan Jokowi-JK kendati kepercayaan masyarakat luntur lantaran memasukkan orang-orang yang salah dalam kabinetnya. Peran relawan, kata Raharja, justru semakin berlipat ganda untuk memberi masukan dan mengawal pemerintahan yang berjalan.

"Saat dia jadi presiden, komitmen kita 'jangan pisahkan Jokowi dari rakyat dan jangan biarkan Jokowi sendirian'," kata Raharja. (Baca: Relawan: Kami Benteng Terakhir jika Kabinet Jokowi Mengecewakan)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Nasional
Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Nasional
KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

Nasional
Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Nasional
Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Nasional
Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Nasional
KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

Nasional
PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

Nasional
Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Nasional
AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

Nasional
Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Nasional
Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com