JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Heri Budianto menilai, dalam 100 hari pemerintahannya, Presiden Joko Widodo masih tersandera kepentingan partai politik pendukungnya. Heri menyebut Jokowi seperti "demam panggung".
"Jokowi sepertinya kaget dengan situasi politik yang seperti ini. Bahkan, mungkin ini tidak dibayangkan oleh Jokowi sebelumnya," ujar Heri, kepada Kompas.com, Rabu (28/1/2015).
Heri mengatakan, pengaruh dari tokoh-tokoh besar yang membantu Jokowi-Jusuf Kalla dalam pilpres 2014 lalu, juga terlihat jelas. Menurut dia, sampai saat ini Jokowi sama sekali belum menunjukan keberaniannya untuk keluar dari pengaruh tokoh-tokoh besar itu.
Ia memberi contoh peran Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Kedua tokoh tersebut diyakini oleh publik memberi pengaruh besar bagi Jokowi dalam mengambil keputusan.
Demam panggung, menurut Heri, juga terlihat dari tata kelola pemerintahan yang dinilainya belum efektif. Kemampuan Jokowi dalam membangun komunikasi tampaknya belum menunjukan sinergi dalam pemerintahannya. Akibatnya, koordinasi antarlembaga menjadi lemah dan masing-masing lembaga berjalan sendiri-sendiri.
Terkait masalah antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi, Heri mengatakan, sudah saatnya Jokowi menunjukan keberanian dan melepaskan diri dari pengaruh partai pendukung dan tokoh-tokoh besar di belakangnya. (baca: Jokowi Akan Awasi dan Kawal Kasus Budi Gunawan dan Bambang Widjojanto)
Menurut Heri, polemik yang terjadi saat ini sebaiknya dimanfaatkan Jokowi untuk tetap mempertahankan kepercayaan publik. Jokowi perlu menunjukan kepada publik bahwa ia sedang mendapat tekanan besar dan merasa dikhianati oleh para politisi pengusungnya, yang berusaha mengejar kepentingan politik.
Heri menambahkan, masyarakat menengah ke bawah mungkin akan sulit melepas kepercayaan terhadap Jokowi, meskipun beberapa keputusannya tidak sesuai dengan janji saat kampanye.
Namun, bagi kalangan menengah ke atas, termasuk bagi relawan yang telah bersusah payah mendukung Jokowi, situasi yang dilematis saat ini bisa saja mengurangi tingkat kepercayaannya bagi Jokowi. (baca: Jokowi Dinilai Bakal Terus Diserang Isu "Presiden Boneka")
"Bagi pendukung Jokowi yang paham dengan situasi dilamatis saat ini, bisa saja tuduhan 'presiden boneka', dan ibu suri itu menjadi kenyataan. Terutama bagi relawan, kalau Jokowi mengecewakan mereka, ini akan membahayakan bagi Jokowi ke depannya," kata Heri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.