Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla: Setelah Lebih 20 Tahun, Raja Saudi Baru akan Kunjungi Indonesia

Kompas.com - 27/01/2015, 23:33 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap hubungan baik Indonesia dengan Arab Saudi yang telah terjalin selama ini bisa berlanjut setelah Saudi dipimpin raja yang baru, Salman bin Abdulaziz. Pangeran Salman yang semula putra mahkota naik tahta menggantikan kakak tirinya, Raja Abdullah bin Abdulaziz yang wafat pada Jumat (23/1/2015) dini hari waktu setempat.

"Secara sejarah, sejarah budaya, secara politik, hubungan kita dengan Saudi selalu baik, begitu juga secara ekonomi. Tentu juga akan dilanjutkan," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (27/1/2015).

Pada Sabtu (24/1/2015), Kalla diutus Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melayat mendiang Raja Abdullah bin Abdulaziz. Dalam kesempatan itu, atas nama pemerintah Indonesia, Kalla menyampaikan ucapan bela sungkawa sekaligus menyampaikan ucapan selamat kepada raja yang baru.

Hari ini, Wapres juga menyampaikan bahwa Salman bin Abdulaziz sebenarnya berniat mengunjungi Indonesia pada Februari nanti atas undangan Kalla. Ketika niat itu disampaikan, Salman masih menjabat Putera Mahkota. Namun kini dia sudah menjadi raja sehingga kemungkinan akan diterima Presiden Jokowi jika berkunjung ke Indonesia.

"Saya sudah kirim undangan. Kita bicara dengan Dubes Saudi, bahwa ada keinginan untuk berkunjung, karena itu saya kirim undangan. Eh ternyata jadi raja beliau. Kan kalau putra mahkota, biasanya koleganya itu Wapres, kalau raja, dengan presiden," tutur Kalla.

Menurut dia, baik raja maupun putra mahkota Arab Saudi sudah lama tidak berkunjung ke Indonesia. Sepengetahuan Kalla, sudah 20 tahun lebih pimpinan tertinggi Arab Saudi tidak mengunjungi Indonesia.

Raja Abdullah sempat dirawat selama beberapa minggu terakhir di rumah sakit akibat infeksi paru-paru sebelum meninggal dunia. Ia juga mengalami sejumlah gangguan kesehatan dalam beberapa tahun terakhir.

Abdullah adalah putra ke-13 dari Raja Abdulaziz, pendiri Arab Saudi. Sistem tahta Arab Saudi sendiri menganut pewarisan dari putra tertua hingga termuda Abdulaziz, tidak seperti sistem primogeniture, yang mewariskan tahta dari generasi satu ke generasi lainnya. Walau resmi naik takhta tahun 2005, Abdullah sendiri secara de facto sudah memerintah Saudi sejak pendahulunya, Raja Fahd, terkena stroke pada tahun 1995.

Raja baru, Salman, merupakan mantan Gubernur Provinsi Riyadh dan Menteri Pertahanan. Ia telah menunjuk saudara termudanya, Pangeran Muqrin, yang menjabat sebagai Direktur Badan Intelijen Arab Saudi sebagai putra mahkota baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com