Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Hasan Ingin Hadirkan PAN yang Baru

Kompas.com - 18/01/2015, 18:57 WIB
Fathur Rochman

Penulis


MEDAN, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai amanat Nasional yang juga merupakan kandidat calon Ketua Umum PAN periode 2015-2020, Zulkifli Hasan menginginkan adanya sesuatu yang baru di dalam tubuh PAN. Dia menginginkan adanya tradisi baru bahwa partai politik tidak terjebak dalam politik praktis.

"Saya menyampaikan untuk membangun tradisi baru untuk partai politik di tanah air. Bahwa parpol haruslah melaksanakan politik kebangsaan. Tidak hanya politik praktis," ujar Zulkifli usai melakukan pertemuan dengan Kader PAN Sumatera Utara, di Grand Ballroom Hotel Emerald Garden, Jalan Yos Sudarso, Medan, Sumatera Utara, Minggu (18/1/2015).

Zulkifli menjelaskan, politik kebangsaan yang dimaksud adalah bagaimana partai bisa maju tanpa adanya sekat yang menghalangi, seperti perbedaan agama atupun suku.

Menurut Zulkifli, saat ini musah bangsa bukanlah agama ataupun suku, melainkan masalah-masalah sosial seperti kemiskinan dan pengangguran. Oleh karena itu, kata dia, PAN tidak lagi menjadi partai yang hanya berorientasi pada agama, tetapi partai yang berbasis kebangsaan.

"Itu harus ada dimulai dari kepengerusan partai kita, mulai dari Papua, Maluku, semua mencerminkan secara keseluruhan," kata Zulkifli.

Zulkifli kemudian memberi contoh konkret mengenai perubahan baru yang ingin dia ciptakan di PAN. Dia mengatakan bahwa nanti jika dia terpilih sebagai ketua umum PAN, dia akan membuat konvensi untuk menentukan siapa calon yang akan maju pada pemilihan presiden 2019.

Sehingga, kata dia, tidak ada lagi istilah bahwa ketua umum akan menjadi satu-satunya calon yang akan maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden.

"Ketua umum PAN tidak harus calon tunggal. Kita buka konvensi. Kita adakan konvensi. Jadi nanti di pilpres 2019 kita buka konvensi. Tidak hanya ketua. Itu kan hal baru," kata Zulkifli.

Selain itu Zulkifli juga menginginkan adanya otonomi yang luas untuk pengurus PAN di daerah. Apapun kebijakan di daerah, kata dia, menjadi kewenangan penuh pengurus daerah, tanpa adanya campur tangan dari dewan pimpinan pusat PAN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com