JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional IX Bali, Nurul Arifin, berharap konflik di internal partainya dapat segera selesai. Ia mendorong tim juru runding dapat segera mencari kesepakatan guna mencapai islah.
Menurut Nurul, perundingan yang melibatkan kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono mampu memberikan banyak harapan. Pasalnya, perundingan dilakukan antar dua kubu yang sejatinya adalah keluarga besar Golkar.
"Semoga segera dicapai satu kesepakatan yang fair. Tidak saling menjatuhkan harkat dan martabat," kata Nurul, saat dihubungi, Minggu (11/1/2015) malam.
Sejauh ini, kata Nurul, perundingan telah menghasilkan beberapa hal penting yang menjadi sikap politik Golkar. Ganjalan besar terjadi saat perundingan membahas permintaan kubu Agung agar Golkar menarik diri keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP). "Semoga pertemuan berikutnya dapat menghasilkan keputusan yang konkret," ujar Nurul.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas IX Jakarta, Agung Laksono menyebut pertemuan tim juru runding menghasilkan banyak kemajuan. Menurut Agung, prosesnya berjalan meski tersendat karena permintaan agar Golkar keluar dari KMP.
"Sekarang (perundingan) mulai membuahkan hasil, padat merayap, tapi jalan," kata Agung.
Agung mengungkapkan, perundingan telah menyepakati mayoritas perdebatan mengenai sikap politik. Ganjalan besar muncul karena kubu Aburizal tidak bersedia membawa Golkar keluar dari KMP.
Tapi di luar itu, kubu Agung dan kubu Aburizal sepakat mendukung pemerintahan yang sah. Kedua kubu sepakat memosisikan Golkar sebagai mitra yang kritis, konstruktif, dan solutif bagi pemerintah.
Mantan Ketua DPR itu bahkan memastikan sikap ini akan dijalankan tanpa meminta pemerintah memberikan imbal balik setelahnya. Agung menyebut semuanya sesuai dengan doktrin partai yang ingin membantu pembangunan nasional.
Selanjutnya, kedua kubu juga sepakat dengan sistem pilpres dan pilkada langsung, sepakat mendukung pileg dengan sistem proporsional terbuka dan suara terbanyak. Perundingan telah dilakukan dua kali, dan akan dilanjutkan pada 13 atau 14 Januari 2015.
"Kami biasa menyelesaikan secara internal, survei juga terbukti agar segera islah. Anggota kami juga berharap seperti itu," ucap Agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.