Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sejarah Bukan Milik Jokowi Semata..."

Kompas.com - 07/01/2015, 16:31 WIB
Fathur Rochman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com"Kekecewaan rakyat yang menggumpal itu yang kemudian mendorong sejumlah pentolan relawan yang berlatar belakang aktivis, akademisi, pengusaha, politisi, dan sebagainya, untuk merapatkan barisan guna menggalang kekuatan rakyat. Mereka mencermati suara-suara rakyat yang menginginkan Jokowi menjadi presiden."

Itulah penggalan kalimat yang terdapat dalam buku Jokowi People Power karya Bimo Nugroho dan M Yamin Panca Setia. Buku yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama itu ditulis sebagai sebuah catatan sejarah tentang perjuangan para relawan dalam usaha memenangkan Presiden Joko Widodo pada pertarungan Pemilu Presiden 2014.

"Ini perlu dicatat karena sejarah bukan milik Jokowi semata. Orang-orang di lapangan inilah yang perlu dicatat," ujar penulis buku, Bimo Nugroho, dalam sambutannya pada acara peluncuran buku dan diskusi politik awal tahun bertajuk "Jokowi People Power", di Balai Sarwono, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (7/1/2015).

Bimo mengatakan, gerakan yang dilakukan para relawan selama pilpres dalam mendukung Jokowi ini patut mendapat apresiasi yang besar. Bimo memandang, sejarah yang tercipta atas terpilihnya Jokowi sebagai orang ke-7 yang menjadi presiden Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kerja keras para relawan untuk memenangkan Jokowi.

Melalui buku setebal 292 halaman ini, dia ingin memberi sebuah penghargaan kepada setidaknya 148 kelompok relawan di seluruh Indonesia yang telah berjuang keras memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2014. "Buku ini saya persembahkan ke teman-teman yang bergerak di jalanan karena dari situlah sejarah bergerak," kata Bimo.

Sementara itu, wartawan senior, Budiarto Shambazy, yang hadir sebagai pembicara dalam peluncuran buku tersebut, mengatakan, buku yang ditulis oleh Bimo dan Yamin ini akan laris di pasaran karena selama ini para pembaca menyukai buku-buku yang menceritakan tentang tokoh-tokoh yang dianggap sebagai panutan.

"Pembaca suka jika tokoh yang jadi panutan ditulis panjang lebar. Saya kira akan laku sekali bukunya Bimo. Saya kira harus ada sekuelnya ya," ucap Budiarto.

Namun, Budiarto sedikit mengomentari pemilihan kata dalam judul buku tersebut. Menurut dia, seharusnya pemilihan kata dalam judul bukanlah "people power", melainkan "people's choice".

"Saya kira judul buku ini 'people's choice' bukan 'people power'. People power, ini khas Filipina. Jokowi terpilih bukan karena konflik, melainkan kan memang sudah jadwal pemilu yang sudah diatur berdasarkan jadwal yang sudah diatur. People power juga cenderung ada ciri violence, kekerasan," kata Budiarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com