Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merawat Harapan dan Kepercayaan Publik

Kompas.com - 06/01/2015, 09:15 WIB


KOMPAS.com - AWAL tahun selalu membawa harapan dan optimisme. Pada awal tahun 2015 ini, publik melambungkan harapan dan optimisme terhadap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kerja nyata menjadi jawaban untuk merawat kepercayaan publik tersebut.

Keyakinan publik ini terekam dari hasil jajak pendapat yang digelar pada pengujung tahun lalu. Sebagian besar responden meyakini, tahun 2015, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) akan mampu mengatasi sejumlah persoalan. Di bidang politik, misalnya, 70 persen responden yakin dengan kinerja Presiden. Keyakinan serupa juga dinyatakan terhadap kinerja pemerintah di bidang ekonomi dan hukum.

Kinerja pemerintah dalam bidang politik akan diuji awal tahun ini dengan dinamika di parlemen. Salah satu agenda yang berpeluang memicu dinamika ialah pembahasan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilu Kepala Daerah (Perppu Pilkada) yang diajukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di ujung masa pemerintahannya pada 2014. Separuh lebih responden yakin, perppu yang mengembalikan pilkada secara langsung ini akan disahkan parlemen meski prosesnya tidak mudah. Tarik-menarik antara Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat tetap akan mewarnai dinamika politik.

Keyakinan pada kinerja pemerintahan Jokowi di bidang politik khususnya tidak lepas dari fakta bahwa pemerintah, terutama di awal periode, masih punya surplus kepercayaan dan dukungan publik.

Dinamika

Jika melihat hasil jajak pendapat terhadap pemerintahan baru pada rezim sebelumnya, terlihat pola yang hampir sama meski dengan derajat berbeda. Jajak pendapat Kompas pada setiap periode awal pemerintahan menunjukkan melambungnya harapan dan optimisme publik. Namun, dalam perjalanan waktu pemerintahan, terutama di akhir periode, dukungan publik cenderung menurun mengikuti kecenderungan redupnya popularitas presiden pada akhir masa jabatannya.

Pada era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), misalnya, jajak pendapat di awal pemerintahan merekam 76,2 persen responden yakin dengan kinerja pemerintahannya. Keyakinan terhadap Gus Dur dilandasi oleh sosoknya yang pluralis, demokratis, dan mampu mengatasi persoalan yang saat itu menjadi ancaman, yakni potensi disintegrasi bangsa.

Gus Dur juga diyakini mampu menjadi pemersatu dari ketegangan politik yang terjadi sebelum Pemilu Presiden 1999. Namun, popularitas Gus Dur menurun seiring dengan tuduhan keterlibatannya dalam skandal Buloggate. Gus Dur pun dilengserkan melalui Sidang Istimewa MPR.

Hal yang sama terjadi pada Megawati Soekarnoputri ketika menggantikan Gus Dur sebagai presiden pada 23 Juli 2001. Optimisme publik saat itu pada sosok Megawati tidak lepas dari harapan terhadap perempuan pertama yang menjadi presiden dalam mengatasi persoalan hukum, terutama kasus korupsi yang kala itu jadi sorotan publik.

Namun, seperti halnya Gus Dur, popularitas Megawati turun seiring dengan munculnya nama Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pilpres 2004. Yudhoyono berhasil merebut simpati dan dukungan publik dengan memenangi pilpres.

Di samping dukungan pada awal pemerintahannya, rekaman hasil jajak pendapat Kompas juga menunjukkan, Yudhoyono berhasil mendongkrak tingkat kepuasan publik di akhir periode pertamanya pada Oktober 2009, terutama di bidang politik dan ekonomi. Kebijakan menurunkan harga BBM menjelang Pilpres 2009 disinyalir jadi faktor pemicu meningkatnya apresiasi publik kepada Yudhoyono.

Namun, penurunan apresiasi publik terjadi di akhir periode kedua pemerintahan Yudhoyono pada Oktober tahun lalu.

Siklus politik

Mengapa dukungan politik bisa naik turun? Ilmuwan politik Amerika Serikat, Lucian Pye, menyebutnya sebagai krisis legitimasi, yang salah satunya disebabkan oleh ketidakmampuan pemerintah memenuhi janjinya sehingga menimbulkan kekecewaan dan keresahan masyarakat. Lalu, bagaimana dengan kinerja Jokowi? Apakah akan mengalami siklus politik berupa naik turunnya apresiasi dan dukungan publik? Dalam politik, semua dimungkinkan terjadi.

Hasil jajak pendapat akhir tahun menampakkan bagaimana respons publik pada kinerja pemerintah. Untuk bidang politik, ekonomi, dan hukum, apresiasi publik relatif kuat. Namun, di sektor riil, apresiasi cenderung lebih rendah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com