SEMARANG, KOMPAS.com - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh kembali ke lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8510 di Selat Karimata, perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Senin (5/1/2015) malam. Dengan demikian, KRI Banda Aceh kembali siap untuk melanjutkan pencarian terhadap korban dan bangkai pesawat.
Sebelumnya, KRI Banda Aceh bersandar di Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah untuk mengisi bahan bakar minyak dan logistik seperti bahan makanan serta air tawar. Kapal produksi PT PAL Persero ini merapat ke pelabuhan pada Senin pagi sekitar pukul 10.00 WIB dan baru selesai sekitar pukul 20.30 WIB.
"Jam 21.00 WIB kita bertolak lagi ke operasi. Karena situasi yang menuntut kecepatan," kata Wakil Komandan KRI Banda Aceh, Mayor Laut (P) Priyo Dwi Saputro saat apel kelengkapan, Senin malam.
KRI Banda Aceh diperkirakan sampai ke lokasi pada Selasa pagi atau menjelang siang hari, tergantung dengan besarnya gelombang. Jika cuaca mendukung, sebanyak 37 penyelam yang masih ada di kapal ini akan diterjunkan membantu 20 penyelam lain yang sebelumnya dioper ke KRI Hasanuddin dan Kapal MGS Geo Survey.
KRI Banda Aceh memulai perjalanannya untuk mencari pesawat AirAsia sejak Minggu (28/12/2014) lalu. Kapal ini diandalkan sebagai kapal pengangkatan jenazah dan serpihan, karena memiliki Helikopter Skuadron Udara milik TNI Angkatan Laut. Semua jenazah yang ditemukan oleh kapal pencari, dibawa ke KRI Banda Aceh untuk kemudian diterbangkan ke Pangkalan Bun. Sejauh ini, sudah ada 12 jenazah yang sudah diangkat dari perairan oleh kapal ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.