"Meyakinkan bahwa AirAsia jatuh di tempat lost contact terakhir," kata Direktur Operasional Basarnas, SB Supriyadi, di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Minggu (4/1/2015).
Berdasarkan informasi, AirAsia QZ8501 melakukan kontak terakhir di titik koordinat 03.22.46 Lintang Selatan (LS) dan 108.50.07 Bujur Timur (BT). Titik tersebut berada di sebelah utara Laut Jawa dekat dengan Selat Karimata.
Supriyadi mengatakan, pencarian besar telah dilakukan oleh seluruh jajaran aparat, mulai dari Basarnas, TNI, dan Polri, serta armada dari sejumlah negara sahabat, hari ini. Namun, pencarian itu belum mendapatkan hasil maksimal lantaran kendala cuaca. Ia menjelaskan, hari ini hujan terjadi secara merata di sekitar lokasi pencarian. Selain itu, angin berembus cukup kencang, yakni 20-35 knot.
Sementara itu, tinggi gelombang permukaan air laut 3-4 meter. "Cuaca ekstrem membahayakan penyelam. Kecepatan air di bawah adalah 3-5 knot, belum lagi lumpur yang dalam sehingga visibility nol meter," katanya.
Hari ini, posko pencarian jenazah penumpang AirAsia QZ8501 di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, menerima empat jenazah penumpang. Tiga di antaranya ditemukan oleh kapal perang Jepang, Onami. Sementara itu, satu jenazah lainnya ditemukan oleh kapal perang Singapura, RSS Presistence. Hingga kini, sudah 34 jenazah yang ditemukan.
Supriyadi berharap, cuaca esok cukup cerah dan memudahkan proses pencarian. Menurut dia, pencarian itu akan dilakukan dalam radius 30 mil laut dari titik koordinat kontak terakhir.
"Ini akan menjadi fokus pencarian bawah laut. Mudah-mudahan besok cuaca baik dan ombak tenang sehingga serpihan yang menjadi bukti, termasuk korban yang masih tertinggal di dalam pesawat, bisa kita angkut," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.