Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Dua Jenazah dari Pangkalan Bun Tiba di RS Bhayangkara Surabaya

Kompas.com - 01/01/2015, 21:52 WIB
Sabrina Asril

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Dua jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 kembali tiba di RS Bhayangkara Surabaya, Kamis (1/1/2015) sekitar pukul 21.10. Sama seperti kedatangan jenazah-jenazah sebelumnya, pengawalan ketat dilakukan.

Pantauan Kompas.com, pengawalan dilakukan oleh aparat kepolisian dari Polda Jawa Timur dan juga polisi militer TNI Angkatan Laut. Setidaknya ada tiga mobil ambulan dalam rangkaian itu yakni ambulans dari Marinir, Garnisun, dan juga Palang Merah Indonesia (PMI).

Seluruh jenazah kemudian dibawa masuk ke dalam area khusus identifikasi yang terletak di bagian belakang Rumah Sakit Bhayangkara. Di sana, terdapat tenda warna putih dengan ukuran memanjang sekitar 7 meter yang didirikan di pinggir danau kecil.

Itulah letak pendingin untuk menyimpan para jenazah untuk diidentifikasi oleh tim forensik. Setidaknya uji forensik dilakukan terhadap tubuh dan juga struktur gigi.

Hasil uji forensik ini kemudian akan dibandingkan dengan data antemortem (data jenazah sebelum meninggal) yang telah dikumpulkan tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur dari pihak keluarga. Data antemortem yang telah dikumpulkan dari keluarga seperti rekam medis (medical record), golongan darah, rambut, hingga sidik jari.

Hingga Kamis malam ini, sudah delapan korban pesawat AirAsia QZ8501 yang dibawa ke RS Polri Bhayangkara Surabaya. Dari jumlah itu, baru satu orang yang berhasil diidentifikasi yakni atas nama Hayati Lutfiyah Hamid (49). Hayati sudah dimakamkan sore tadi.

Hingga pencarian hari kelima, Badan SAR Nasional telah menemukan dan mengangkat 9 jenazah dari perairan Selat Karimata, dekat perairan Pangakalan Bun, Kalimantan Tengah. Dari 9 jenazah, 2 sudah dilakukan identifikasi dengan label B001 dan B002. Jenazah pertama berhasil diidentifikasi sebagai Hayati Lutfiah Hamid. Tapi hingga saat ini tim DVI belum berhasil menemukan identitas jenazah berlabel B002, sehingga proses identifikasi terus dilanjutkan.

Selain itu, masih ada 6 jenazah yang masih dalam proses identifikasi di RS Bhayangkara, Surabaya. Sedangkan 1 jenazah lain masih berada di KRI Yos Sudarso dan belum terangkut ke Pangkalan Bun akibat cuaca buruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com